Advertorial

Menguak Sindikat Pembunuh Bayaran Paling Terkenal di Dunia, Omsetnya Ratusan Milyar Pertahun

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
Aulia Dian Permata

Tim Redaksi

Menguak bisnis pembunuh bayaran yang sempat muncul di dunia ternyata penghasilan mereka bisa mencapai ratusan miliar per tahun.
Menguak bisnis pembunuh bayaran yang sempat muncul di dunia ternyata penghasilan mereka bisa mencapai ratusan miliar per tahun.

Intisari-online.com - Layaknya di film-film, ternyata pembunuh bayaran adalah sebuah pekerjaan yang memang ada di dunia ini.

Meski saat ini tidak diketahui secara resmi, namun melalui situs-situs internet gelap banyak diungkapkan jasa pembunuh bayaran.

Terlebih pada masa lalu, bisnis gelap semacam ini adalah sebuah korporasi besar yang melibatkan komplotan mafia kelas kakap berkelas internasional.

Mereka adalah Murder Inc, sebuah mafia pembunuh bayaran teroganisir yang dipimpin olehLouis 'Lepke' Buchalter.

Baca Juga : Benarkah Menaikkan Harga BBM Bisa Membantu Nilai Rupiah Menguat?

Kisahnya bermula ketikaLepke memulai karir kriminalnya merampok gerobak dorong saat dia masih remaja.

Dia bertemu seorang kriminal lain bernama Jacob 'Gurrah' Shapiro ketika mencoba merampok gerobak dorong yang sama, keduanya dengan cepat menjadi tim yang tangguh.

Dengan kekuatan brutal Shapiro, keduanya membentuk bisnis pemerasan, memaksa pemilik gerobak untuk membayar perlindungan.

Lepke dan Shapiro kemudian bergabung dengan grup Jacob 'Little Augie' Orgen di Lower East Side dan mengalihkan perhatian mereka ke permainan yang lebih besar.

Baca Juga : Ronggowarsito, Pujangga Keraton Surakarta Ini Sudah Meramalkan Hari Kematiannya

Mereka berkerja sama dan meneror serikat pekerja garmen lokal di New York AS pada tahun 1920.

Mereka juga berkecimpung dalam bisnis minuman keras, perjudian, hingga mengimpor heroin dan narkotika ke beberapa negara.

Hingga akhirnya Lepke mengumpulkan orang-orangnya sendiri dan mendirikan Murder Inc yang lebih terfokus pada bisnis pembunuh bayaran.

Lepke mengumpulkan tim pembunuh bayaran besar untuk menegakkan kontrolnya atas bisnis gelap ini.

Baca Juga : Ngeri, Dokter Temukan Laba-laba Hidup Asyik Buat 'Rumah’ di Dalam Telinga Seseorang

Pada suatu waktu, tim ini disebut telah memiliki anggota sebanyak 250 orang pembunuh.

Lepke juga mulai mengoordinasikan operasi dengan raja kejahatan besar lainnya di seluruh negeri.

Dengan beberapa nama terkenal seperti Lucky Luciano, Meyer Lansky dan Dutch Schultz, Lepke hampir mengendalikan kejahatan terorganisir di seluruh negeri.

Pada tahun 1935, Schultz ingin membunuh Jaksa New York, Thomas Dewey, tetapi Lepke khawatir hal itu akan menyebabkan munculnya pengawasan dan tekanan yang lebih ketat dari penegak hukum.

Baca Juga : Tak Hanya Terhadap Dollar AS, Rupiah Juga Ada di Titik Terendah Terhadap Ringgit Malaysia

Untuk itulah Lepke justru membunuh Schultz demi keamanan organisasinya.

Namun untuk menghasilkan lebih banyak pemasukan Lepke memberi komando untuk melakukan pembunuhan pada anggota Murder Inc.

Pada tahun 1933 Murder Inc diberi wewenang untuk membunuh siapa saja yang disetujui oleh sindikat untuk mendapatkan keuntungan lebih.

Pasukannya yang melindunginya dari saingan membuat bisnisnya di atas awan.

Belum lagi hakim dan petugas juga kerap dibayarnya demi keamanan Lepke dan sindikat Murder Inc. Lepke tak pernah gagal meloloskan diri dari jerat hukum.

Hingga bisnisnya tumbuh dengan pesat, setidaknya Murder Inc telah mengumpulkan uang USD 50 Juta pertahun (sekitar Rp748 Miliar)

Namun karena Lepke adalah penjahat utama Amerika, ia dikhianati oleh anak buahnya sendiri dan dieksekusi pada 1944.

Baca Juga : Xiaomi Redmi 6 dan 6A Gunakan Prosessor MediaTek, Penurunan Kualitas Atau Peningkatan?

Artikel Terkait