Intisari-Online.com - Jangan bermain api jika tak mau terbakar. Peribahasa itu sepertinya cocok disematkan kepada John Cox.
Bagaimana tidak, gara-gara merokok di toilet pesawat, laki-laki 46 tahun ini harus menghadapi vonis penjara 9 tahun dan 6 bulan.
(Baca juga: Siapa Bilang Anak Bangsa Tidak Bisa Menciptakan Bom dan Rudal Mematikan yang Berpotensi Dilirik Dunia?)
Ulahnya membuang puntung rokok di toilet pesawat memicu alarm kebakaran pesawat Airbus milik maskapai Monarch Airline.
Seketika itu, pilot pesawat langsung mengeluarkan panggilan mayday dan mempertimbangkan untuk melakukan pendaratan darurat saat awak kabin berusaha memadamkan api dari puntung itu.
Cox, dari Coates Road, Kidderminster, Inggris, mengaku bersalah atas aksi cerobohnya itu. Ia dianggap telah membahayakan kehidupan orang lain dan terancam penjara empat tahun dan enam bulan di Birmingham Crown Court, Januarli lalu.
Namun, pengadilan tinggi setempat memutuskan bahwa hukuman Cox terlalu lunak. Mereka pun menambah hukuman Cox menjadi sembilan tahun dan enam bulan.
Monarch Airlines terbang dari Birmingham ke Sharm el-Sheikh di Mesir dan berada di ketinggian 33 ribu kaki saat Cox melakukan aksi konyolnya itu. Kejadian itu sendiri terjadi pada Agustus 2015 lalu.
Pesawat tidak jadi melakukan pendaratan darurat. Cox pun ditahan pihak berwenang di Mesir saat pesawat itu mendarat dan langsung dipulangkan ke Inggris.
Selain merokok, berdasarkan laporan di pengadilan, Cox juga diduga mabuk dan berlaku kasar terhadap beberapa penumpang dan kru lain selama penerbangan.
Sang kapten, yang telah terbang bersama Monarch selama 20 tahun, mengatakan bahwa ia tak pernah mengalami insiden seperti itu sebelumnya. Bagaimanapun, itu adakah aksi yang sangat berbahaya.
(Baca juga: Pasukan SAS Inggris yang Terkenal Hebat Saja Akui Kopassus Lebih Hebat, Masa Kita Tidak?)
“Tingkat kesalahan dan potensi membahayan berada di level tertinggi,” ujar salah seorang hakim di pengadilan tinggi Birmingham.
Membuang puntung rokok ke dalam tong sampah tanpa memastikan apakah apinya sudah adalah tindakan ceroboh, lebih-lebih itu dilakukan di dalam sebuah pesawat yang berada di ketinggian 33 ribu kaki.