Find Us On Social Media :

Kisah Gengster St.Petersburg, Mafia Rusia yang Tak Gentar Lakukan 'Jual-Beli' Nyawa

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 4 September 2018 | 11:45 WIB

Si pemilik, bekerja sama dengan POM, saat itu mendatangi tempat pertemuan.

Baca juga: Tak Disangka, Restoran KFC Ini Punya Terowongan Rahasia yang Jadi Jalur Penyelundupan Narkoba Antar Negara

Tempat pertemuannya sendiri berada di sebuah blok apartemen, di kawasan Grazhdanka. Empat perwira polisi berseragam tidak resmi duduk diam di dalam van bersenjatakan pistol, granat dan AK-47.

Dua puluh menit menjelang saatnya, mobi-mobil mafia mulai berdatangan. Berulang-ulang mereka mengitari daerah itu untuk mengecek situasi. Ada BMW sen 5, Toyota, dan Lada. Di -sudut dekat kios, seorang pria dan wanita nampak berjaga-jaga. Kerja mereka memang rapi.

Mendadak keadaan jadi sunyi senyap. Mereka menghilang, begitu pun penjaga yang berdiri di dekat kios. Radio polisi di sebelah saya memecah kesunyian, "Ada yang tidak suka dengan yang dilihatnya. Kita coba lagi lain kali."

Terasa sekali kekecewaan mengambang di dalam tim itu. Memang, operasi semacam ini sering kali gagal, sehingga kuat dugaan, ada kebocoran di kalangan polisi sendiri.

Di kota terbesar nomor 4 di Eropa ini, pihak kepolisian cuma memiliki  1 komputer untuk setiap 400 orang anggota, dengan masing-masing komputer tidak saling berhubungan. Pesawat telepon pun mesti dipakai keroyokan: 1 untuk sekamar penuh detektif. (Tim Sebastian/LW – Intisari Juni 1994)

 Baca juga: Kamera Rahasia Rekam Bos Mafia Rusia Berhubungan Seks dengan Aktivis HAM di Dalam Penjara