Find Us On Social Media :

Kisah Gengster St.Petersburg, Mafia Rusia yang Tak Gentar Lakukan 'Jual-Beli' Nyawa

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 4 September 2018 | 11:45 WIB

Intisari-Online.com – Di sela-sela istana tsar, kanal, dan galeri, yang menjadikan St. Petersburg tonggak keunggulan budaya Rusia selama 1.000 tahun, hidup atau mati ternyata telah menjadi masalah transaksi  belaka.

Kejahatan terorganisasi telah memegang kendali roda perekonamian kota yang kaya dengan bangunan bersejarah ini.Tak ada yang lolos dari cengkeraman mereka. Politikus dimanipulasi, polisi dibeli, hakim disogok.

Salah satu contoh kongkret betapa kacau-balaunya tatanan sosial di sana terjadi tahun lalu. Seorang pejabat tinggi pemda kesal kepada seorang wartawan yang getol mengritiknya. la pun menghubungi sebuah kelompok gengster.

Namun tanpa sepengetahuannya, pihak gengster merekam pembicaraan mereka kala merundingkan tindakan apa yang akan diambil.

Baca juga: Terlibat Perdagangan Narkoba Hingga Pembunuh Bayaran, Inilah 10 Sindikat Mafia Paling Terkenal di Dunia

Bukannya melaksanakan pesanan, pihak gengster malah membocorkan informasi tersebut kepada si wartawan, sambil di lain pihak memeras si pejabat tinggi dengan senjata hasil rekaman itu.

Negosiasi semacam ini sudah umum benar di Rusia. "Setiap hari kesetiaan diperjualbelikan," ujar detektif Dima Khomutov. "Sudah menjadi pandangan hidup yang baru. Manusia tak lebih berharga daripada ternak." Bagaimana dengan polisi? Tak berdaya.

"Andaikan ada pengusaha mengadu kepada saya bahwa ia sedang 'ditempel' kawanan gengster, ada dua macam jawaban yang dapat saya berikan. Yang resmi: laporkan kepada polisi, kami akan menyelidiki dan mengambil tindakan yang perlu. Yang tidak resmi; tanya sana-sini apakah ada yang dapat menghubungkannya dengan para kriminal ini. Berunding, itulah jawabannya, karena lambat atau cepat, ia bakal harus membayar," lanjutnya.

Mantan atlet nasional cafe

Seperti apakah anggota mafia Rusia itu? Di St. Petersburg tidak sulit menjumpai mereka. Datang saja coffee shop hotel-hotel modern. Cari pria-pria bergaya yang berjas panjang wol berukuran 1 nomor kebesaran, dan berkopiah wol atau tweed.

Baca juga: Patut Diteladani, Inilah 10 Aturan 'Baik' Para Mafia, Salah Satunya Dilarang Berbohong

Mereka bekerja sedikit, tapi jauh dari irit. Salah satu di antaranya adalah Sasha. Ia hanya mau ditemui di sebuah taman gelap, dengan penerangan lampu BMW-nya, mobil  staf kalangan elite mafia masa kini.

Meski tidak jangkung, tampak benaf kebugarannya. Maklum saja, di zaman Uni Sovyet masih berkibar, ia adalah atlet nasional.