Find Us On Social Media :

Jangan Asal Santap, Begini Cara Mengatur Kalori Menu Sahur

By Moh Habib Asyhad, Jumat, 26 Mei 2017 | 15:30 WIB

Yang Segar untuk Berbuka dan Sahur: Sup Ikan ala Korea

Sebaliknya, dalam jumlah berlebihan lantaran makan terlalu kenyang, lemak itu sukar sekali diuraikan menjadi gula darah kembali.

Akibatnya, orang bukannya bertambah kuat atau segar, justru cepat lesu.

Idealnya, santap sahur mengandung sepertiga total kalori. Pilihlah bahan makanan yang bisa membuat kenyang dalam waktu relatif  lama.

Sumber karbohidrat terbaik adalah pisang atau kurma. Pisang kandungan gulanya baru terserap tubuh setelah 45 - 60 menit, sementara minuman ringan akan terserap tubuh setelah 20 - 30 menit.

Di samping itu, komposisi gizi pisang pun cukup prima,  yaitu 79 kalori per 100 g, karbohidrat 19 g, serat 3,5 g, protein 1 g, lemak 0,3 g, kalium 0,3 g, juga memasok sekitar 16% kebutuhan vitamin C untuk orang dewasa dan kelompok vitamin B (riboflavin, niasin, thiamin).

Sedangkan kurma memang mengandung energi tinggi, yakni 240 kcal per 100 gram berat kering, dengan dominasi karbohidrat 64%, sedikit lemak dan protein (2%).

Selagi berpuasa, usahakanlah tetap bergiat seperti biasanya, asalkan jangan berlebihan. Ini untuk merangsang keluarnya hormon antiinsulin yang berfungsi melepas gula darah dari "gudangnya".

Jika seseorang bermalas-malasan selagi berpuasa, atau terlalu banyak tidur, maka tubuhnya makin kurang energi atau tak bertenaga, sebab kadar gulanya dibiarkan merosot terus secara drastis.

Berpuasa atau tidak, kegiatan olahraga akan menimbulkan perubahan biokimia dalam tubuh, yaitu pembongkaran energi dari sumbemya.

Olahraga menimbulkan panas hingga kita lihat- tubuh berkeringat dan cairan tubuh yang berkurang ini menimbulkan rasa haus.

Makanya, seandainya melakukan olahraga yang cukup berat, hendaknya dilakukan pada sore hari atau menjelang azan magrib, atau kalau mau 2,5 - 3 jam seusai berbuka puasa.

(Baca juga: Ditemukan, Ubur-ubur Misterius 'Berjemur' di Pantai Australia)

Berbuka puasanya pun hendaklah dengan santapan utama yang banyak mengandung bahan pembentuk energi.

Kalau azan magrib terdengar,  usahakan berbuka puasa selekas mungkin. Sebab, menurut penelitian, 14 jam adalah batas waktu maksimum bagi tubuh kita menahan lapar dan dahaga.

Lebih dari itu mengandung risiko. Sebaiknya, berbuka puasa diawali dengan minuman manis dan makanan lembut berkadar gula tinggi (kurma, sirup, cendol, kolak, atau buah-buahan segar).

Sebaiknya tidak tancap langsung dengan makanan utama. Beristirahatlah barang 1 jam sebelum menyantap hidangan utama, agar tubuh kita mengembalikan kadar gula darah dan cairan tubuh ke posisi normal.

Apabila makan hidangan utama, usahakan agar menunya seimbang, jumlahnya pun tidak berlebihan, dan pilih yang mudah dicerna. a (Soekirao, staf peneliti PDH-UPI)

(Pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Februari 1995)