Find Us On Social Media :

Di Peneleh Ini, Tak Hanya Bikangnya yang Gurih, Tokonya Pun ‘Terasa’ Gurih

By Ade Sulaeman, Sabtu, 20 Mei 2017 | 16:00 WIB

Bikang Peneleh Surabaya

Intisari-Online.com – Bentuknya merekah, bagian atas empuk, bagian bawah garing. Gurih santannya terasa nikmat, apalagi dipadu dengan aroma daun pandan atau cokelat.

Kue inilah yang ditawarkan toko Bikang Peneleh. Sesuai namanya, toko yang berjualan bikang ini berada di Jln. Peneleh, salah satu bagian kota tua Surabaya.

(Baca juga: Wisata ke Surabaya, Bisa Lihat Patung Raksasa Berseragam Tentara)

Jadi jangan heran begitu datang ke toko ini, aroma wangi santan langsung menyambut dengan hangat. Karena tempat pembuatan  bikang berada di toko, aroma yang nikmat ini memenuhi seluruh ruangan.

Di sini kita juga bisa menyaksikan secara langsung proses pembuatannya.

Sekilas penampilannya tak berbeda dari bikang pada umumnya. Bahan pembuatannya pun sama, yaitu santan, tepung beras, dan gula. Semua bahan ini diaduk menjadi satu, kemudian dipanaskan di atas cetakan khusus yang sudah diolesi minyak.

Adonan pertama yang dituang biasanya berwarna putih. Yang berikutnya diberi warna sesuai selera. Di toko Bikang Peneleh, pewarna yang digunakan seratus persen alami.

(Baca juga: Tri Rismaharini: Tahun Ini akan Ada 12 Ribu Guru Ngaji di Surabaya yang Dijamin BPJS)

Warna hijau berasal dari daun pandan, warna cokelat  dari cokelat bubuk. Setelah adonan setengah matang, kue setengah jadi ini diolesi dengan santan, kemudian dicungkil menggunakan alat khusus.

Dari situlah tercium aroma santan yang gurih.

Tampilan memang bisa menipu tetapi rasa tidak. Dan rasa nikmatnya memang alami dan sederhana. Paling nikmat disantap saat masih hangat.

Bagian bawahnya garing, berpadu dengan bagian atas yang legit dan masih nyemek (basah) oleh santan. Karena tanpa pengawet, kue ini hanya bisa tahan satu  hari. Bisa dijadikan oleh-oleh asalkan perjalanan tidak lebih dari satu hari.