Find Us On Social Media :

Heaulme, Backpacker Kriminal Sekaligus Penderita Sindrom Kinefelter yang Tak Boleh Ditemui Polisi

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 30 Agustus 2018 | 11:30 WIB

Intisari-Online.com- Francis Heaulme (lahir 25 Februari 1959, di Metz) adalah seorang pembunuh berantai Prancis yang dijuluki "Backpacker Kriminal".

Selain itu, Heaulme juga adalah penderita sindrom Klinefelter.

Yakni kelainan genetik oleh kelebihan kromosom X yang sebabkan infertilitas, keterbelakangan mental, dan gangguan perkembangan ciri-ciri fisik.

Heaulme memiliki masa kecil yang menyedihkan, dia disiksa oleh ayahnya hingga usianya menginjak 17 tahun.

Baca Juga: Bekerja Sama dengan Rusia-China Produksi Pesawat Siluman, Turki Makin Bikin Sewot AS

Hal itu membawa Heaulme muda terjerumus dan menjadi pecandu alkohol yang pernah mencoba bunuh diri.

Namun, dia memiliki hubungan yang baik dengan adik perempuan dan ibunya.

Pada usia 20 tahun, dia tiba-tiba mulai bersemangat untuk bersepeda.

Delapan tahun kemudian, dia meninggalkan rumah untuk bepergian keliling Perancis dengan berjalan kaki.

Baca Juga: Meski Berbahaya dan Mengancam Nyawa, Ternyata Sebegini Gaji per Bulan si Pemerah Bisa Ular

Lebih jauh, dia juga bersepeda, menumpang, naik kereta api tanpa tiket, tinggal di tempat penampungan, ​​lembaga psikiatri, dan pusat detoksifikasi.

Kadang-kadang, dia menemukan pekerjaan sambilan sebagai tukang batu atau pekerja logam, dan menghabiskan sedikit penghasilannya untuk minum atau mengoplosnya dengan obat penenang.

Sebagai penderita sindrom Klinefelter yang tidak diobati, Francis Heaulme pada saat itu tidak mampu melakukan pemerkosaan dengan cara normal.

Namun, setidaknya dalam dua kasus, Heaulme ditemani oleh orang lain dalam tindakan kriminalnya.

Baca Juga: Inilah Kejahatan Brutal Papin Bersaudara hingga Menggemparkan Dunia

Dia ditangkap pada 7 Januari 1992, di Bischwiller.

Meski begitu, lembaga penegak hukum mengalami kesulitan besar untuk membuktikan kasus mereka.

Heaulme diketahui tidak pernah berbohong, namun menutupi-nutupi jejaknya dengan mencampur kejahatan, tanggal, dan lokasi.

Sebagai contoh, dia menunjukkan petugas bagaimana caranya membunuh seorang penjaga.

Baca Juga: Aprilia Manganang, Pevoli Andalan Indonesia di Asian Games 2018 yang Pernah Diragukan Status Kelaminnya

Dia memulai dengan memegang dengan kuat bagian kepala penjaga penjara dengan satu tangan, sementara tangan yang lain akan menikam tepat di arteri karotid untuk kemudian ditarik dan ditarik terus.

Ada puluhan kasus yang melibatkan Heaulme sebagai terduga tersangkanya hingga dia dijatuhi hukkuman penjara seumur hidup.

Francis Heaulme dikatakan memiliki pikiran manipulatif dan penuh perhitungan.

Dia gemar memberi sedikit sekali informasi kepada polisi untuk memperjelas bahwa dia telah menggambarkan keseluruhan pembunuhan.

Baca Juga: Banjir Bonus Asian Games 2018 Akan Cair Oktober, Ini Rinciannya yang Bikin 'Ngiler'

Ini terjadi di setiap kasus baru dan terbukti sepanjang dialognya.

Menurut salah satu pengacaranya, Gonzalez de Pierre Gaspard, Heaulme tidak boleh dihadapkan dengan otoritas, entah itu polisi, petugas polisi atau hakim.

Hal itu dikarenakan dia merasa bahwa mereka bisa membuatnya mengatakan apa pun yang mereka inginkan.

Baca Juga: Dikaruniai Bakat Pidato yang 'Menghipnotis', Seperti Inilah Helm Legenda Miltiades