Find Us On Social Media :

Dari Tangan yang Harus Diamputasi Hingga Kematian, Inilah Insiden-Insiden Tragis Akibat Makan Sea Food!

By Adrie Saputra, Kamis, 30 Agustus 2018 | 12:30 WIB

Intisari-Online.com - Seorang pria dari Korea Selatan (7) nekat mengonsumsi makanan laut mentah (sushi) yang merupakan makanan favoritnya.

Nahasnya dia harus rela kehilangan lengan kirinya setelah terinfeksi bakteri mematikan yang mengancam jiwanya.

Kejadinya terjadi hanya 12 jam setelah makan, pria tua itu menderita sakit yang amat sangat luar biasa saat tangan kirinya mulai membengkak.

Tidak butuh waktu satu hari bakteri sudah mengunfeksi tangan kirinya, menurut laporan medis yang baru-baru ini diterbitkan di The New England Journal of Medicine.

Baca juga: Kisah Abdul Manan, Pria yang Kehilangan Sebagian Kepalanya Akibat Insiden Tragis

Dia kemudian dibawa ke rumah sakit Jeonju dimana dia didapati menderita infeksi Vibrio vulnificus.

Pria itu memiliki lepuhan darah berukuran 3,5 cm dengan 4,5 cm di telapak tangan kirinya, serta pembengkakan di punggung tangan dan lengan bawah.

Dokter melakukan operasi darurat untuk mengeringkan lepuh dan menyelamatkan nyawanya.

Setelah operasi, pasien diobati dengan antibiotik tetapi lesi kulitnya berkembang menjadi bisul nekrotik setelah 25 hari.

Lengan kirinya akhirnya harus diamputasi dan dia kemudian keluar dari rumah sakit setelah cukup pulih pascaoperasi.

Baca juga: Menyusui Setelah Gunakan Narkoba, Ibu Ini Kehilangan Bayinya dan Terancam Penjara Seumur Hidup

Dengan riwayat medis diabetes, hipertensi, dan gagal ginjal, kemungkinan akan memerlukan waktu pemulihan penuh lebih lambat dari biasanya.

Infeksi Vibrio vulnificus dikatakan sebagai ancaman kesehatan masyarakat di negara-negara seperti Korea Selatan dan Taiwan.

Bakteri tersebut paling umum terjadi antara Juni dan September setiap tahun, kata sebuah laporan yang diterbitkan dalam The Korean Journal of Internal Medicine.

Pasien sering mengembangkan septikemia, juga dikenal sebagai keracunan darah dari makan makanan laut mentah atau yang terkontaminasi, dan memiliki luka terbuka akibat terpapar air laut yang terkontaminasi.

Baca juga: Siap Edarkan Kartu Digital, Ditjen Pajak akan Merekam Setiap Transaksi Belanja Online

Mereka yang memiliki kondisi medis yang membahayakan sistem kekebalan memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi dan mengembangkan komplikasi.

Kasus ini bukan yang pertama terjadi akibat konsumsi sea food.

Seorang pria berusia 71 tahun meninggal karena bakteri pemakan daging setelah memakan tiram mentah yang berkualitas buruk di sebuah restoran makanan laut Florida.

Pejabat Departemen Kesehatan Florida mengatakan pria itu meninggal juga karena bakteri Vibrio vulnificus, meninggal dua hari setelah makan tiram mentah dan terkena penyakit gastrointestinal.

Kematian itu datang menyusul peringatan awal pekan ini dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, bahwa 12 orang di seluruh negeri terinfeksi bakteri Vibrio setelah makan daging kepiting Venezuela segar.

Tak satu pun dari kasus-kasus itu berakibat fatal.

Namun satu pria yang meninggal berasal dari Sarasota County, Florida, setelah dia pergi ke restoran tempat dia makan tiram.

Baca juga: 10 Meme tentang Bonus Asian Games untuk Bambang Hartono, Kocak Banget!

"Orang yang meninggal itu terkena Vibrio vulnificus dari mengkonsumsi tiram mentah," kata departemen kesehatan dalam sebuah pernyataan kepada ABC News.

Mereka mengatakan pria itu sakit parah setelah makan tiram pada 8 Juli lalu dan dia meninggal pada 10 Juli 2018.

Kasus Vibriosis mempengaruhi sekitar 80.000 orang Amerika setiap tahunnya, satu kasus per 4.000 orang.

Kebanyakan orang terinfeksi setelah makan seafood mentah yang terkontaminasi, seperti tiram, kerang-kerangan atau terpapar dari air laut yang mengandung bakteri.

Orang yang sehat biasanya akan sembuh dalam beberapa hari saja.