Advertorial
Intisari-Online.com - Seorang pria berusia 71 tahun meninggal karena bakteri pemakan daging setelah memakan tiram mentah yang berkualitas buruk di sebuah restoran makanan laut Florida.
Pejabat Departemen Kesehatan Florida mengatakan pria itu meninggal karena bakteri Vibrio vulnificus, meninggal dua hari setelah makan tiram mentah danterkena penyakit gastrointestinal.
Kematian itu datang menyusul peringatan awal pekan ini dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, bahwa 12 orang di seluruh negeri terinfeksi bakteri Vibrio setelah makan daging kepiting Venezuela segar.
Tak satu pun dari kasus-kasus itu berakibat fatal.
Namun satu priayang meninggal berasal dari Sarasota County, Florida, setelah dia pergi ke restoran tempat dia makan tiram.
"Orang yang meninggal itu terkena Vibrio vulnificus dari mengkonsumsi tiram mentah," kata departemen kesehatan dalam sebuah pernyataan kepada ABC News.
Mereka mengatakan pria itu sakit parah setelah makan tiram pada 8 Juli lalu dan dia meninggal pada 10 Juli 2018.
Departemen juga menegaskan bahwa ada empat kasus lain Vibrio di negara bagian itu dalam seminggu terakhir, tetapi tidak ada yang fatal.
Pejabat kesehatan mengatakan penyebab kasus lain Vibrio sedang diselidiki.
Vibrio juga dapat menjangkitseseorang yang berenang di air asin hangat dengan luka goresan baru.
Baca juga:Benarkah Archimedes Hanguskan Kapal Militer Romawi 'Hanya' Bermodal Cermin?
Para pejabat kesehatan Florida mengatakan itu adalah kasus pertama dan kematian yang melibatkan bakteri pemakan daging di Sarasota County tahun ini.
Daerah Manatee terdekat telah memiliki satu kasus bakteri pemakan daging sejauh ini pada tahun 2018, tetapi itu tidak mematikan, kata para pejabat.
Ada 11 kematian dilaporkan di Florida dari Vibrio pada tahun 2017.
Sementara itu, CDC mengatakan penyakit Vibrio yang disebabkan oleh daging kepiting Venezuela terjadi di Maryland, Louisiana, Pennsylvania, dan Washington, DC.
Bakteri ini biasanya ditemukan dalam wadah plastik.
Makanan yang terkontaminasi Vibrio biasanya berbau, namun rasanya normal.
(Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)