Find Us On Social Media :

Demi Sensasi yang ‘Beda’, Minuman Ini Menggunakan Bisa Tarantula. Berani Coba?

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 18 Mei 2017 | 14:00 WIB

Romeo sedang meracik minuman

Intisari-Online.com - Tarantula dikenal sebagai salah satu hewan yang memiliki bisa cukup beracun.

Namun, dengan ramuan yang tepat, bisa hewan tersebut bisa menambah “sensasi” tersendiri bagi yang meminum cocktail ini.

(Baca juga: Bulu Babi Mengerikan Ini Pertahankan Diri dengan Menembakkan Mulut Beracun yang Bisa Menggigit)

Cocktail istimewa itu bernama Aragog. Minuman itu bisa memberi rasa kesemutan dan keram selama beberapa saat setelah kita mengonsumsinya.

Bagi penggemar serial film dan novel Harry Potter pasti tahu Aragog. Yap, itu adalah nama seekor tarantula raksasa yang dipelihara oleh si raksasa Rubeus Hagrid.

Aragog diciptakan oleh Romeo Palomares, seorang kepala miksologis di Luciferina Bar di Mexico City, sekitar 2 tahun lalu. Miksologis adalah istilah untuk orang yang ahli dalam meramu atau mencampur beberapa jenis minuman menjadi minuman spesial.

Cerita berawal ketika pemilik Luciferina Bar menantang Romeo untuk membuat cocktail dengan rasa yang lebih “menendang”. Kebetulan saat itu berdekatan dengan perayaan Hari Kematian (Day of the Dead).

(Baca juga: Jangan Sembarangan Memakan 3 Jenis Makanan atau Minuman Ini karena Bisa Menurunkan Hasrat Seks Kita)

Dalam perayaan itu biasa digelar pasar “para penyihir” Sonora yang terkenal.

Romeo mengunjungi pasar itu dan bertanya tentang bahan-bahan unik yang bisa dipakainya untuk mencampur minuman kepada salah satu “penyihir”.

Sang penyihir pun memberinya satu dos bisa tarantula dan mendorong Romeo untuk mencobanya dulu.

Sang penyihir juga menyakinkan bahwa bisa itu tidak cukup kuat untuk menimbulkan masalah kesehatan yang serius.

Mulanya sih Romeo takut untuk mencobanya, tetapi karena penasaran ia pun mencicipi bisa tarantula itu.

(Baca juga: Segarnya Minuman Khas Solo Gempol Pleret Pak Suhar, yang Sedang di Solo Wajib Mencobanya)

Ia mengaku rasa bisa tarantula adalah asam, asin, sesuatu yang spesial, seperti rasa tiram, dan dengan efek lembut sedikit.

Beberapa detik kemudian ia merasakan lidahnya seperti mati rasa. Ia juga merasa seperti kesemutan dan rasa terbakar di sekitar mulutnya.

“Mulut saya seperti baru saja pulang dari dokter gigi,” cerita Romeo. Itulah rasa yang sesungguhnya dicari oleh dirinya.

Nah, sebagai seorang miksologis, biasanya Romeo cukup menghabiskan waktu 2 jam saja untuk menciptakan resep cocktail yang baru.

Namun, untuk mendapatkan resep Aragog, ia menghabiskan waktu selama 5 hari.

Ia menghabiskan banyak waktu untuk mengkombinasikan bahan-bahan yang berbeda dengan bisa tarantula itu.

Hasil dari ujicobanya itu bahkan membuat ia harus ke rumah sakit karena tenggorokannya menjadi benar-benar mati rasa.

Pada akhirnya Romeo berhasil menciptakan cocktail yang unik dan diberi nama Aragog karena ia merupakan penggemar Harry Potter.

Ia meluncurkan cocktail dengan rasa “sangat nendang” itu pada 1 November 2015.

Kata Romeo, cocktail itu diramu dari campuran minuman beralkohol mezcal dari Meksiko, pisco dari Chile, cachaça  dari Brasil, jus mangga, dan sedikit lemon.

Sementara dosis bisa tarantulanya adalah 0,05% untuk setiap 500 ml minuman.

Romeo meyakinkan bahwa cocktail ciptaannya itu telah dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter.

Dosis yang digunakannya pun masih cukup aman untuk dikonsumsi.

Kini, Romeo bekerja sama dengan laboratorium untuk mendapat suplai bisa tarantula yang masih murni.

Menurut para penikmat Aragog, mereka merasa lidah menjadi mati rasa selama 10 menit setelah sebelumnya terasa kaku dan keram di sekitar tenggorokan dan mulut.

Rasa itu berlangsung selama 2 jam.

Menurut Romeo, ada juga kliennya yang merasa mata berputar-putar dan berat atau keluar liur berlebihan.

Meskipun demikian, setiap malam Luciferina Bar bisa menjual sebanyak 200 gelas Aragog.

Bagaimana, apakah Anda berniat mencoba Aragog?