Find Us On Social Media :

Pernah Perang Udara Melawan China, Taiwan Rontokkan Pesawat Musuh Lebih Banyak

By Agustinus Winardi, Kamis, 30 Agustus 2018 | 09:15 WIB

PLAAF menggunakan pesawat buatan Rusia seperti MiG-15 dan MiG-17 sedangkan Taiwan menggunakan pesawat AS F-86 dan RF-84.

Dalam bentrok udara yang terjadi pada 1958, sejumlah pesawat dari kedua belah pihak rontok atau rusak akibat hantaman rudal.

Jenis rudal yang saat itu populer dan menjadi andalan F-86 adalah AIM-9B sementara rudal andalan MiG PLAAF adalah jenis AAA.

Duel udara antara MiG-17 PLAAF dan F-86 CNAF pada awal pertempuran cenderung dimenangkan oleh pilot-pilot CNAF.

Misalnya pada pertempuran udara yang berlangsung pada tanggal 29 Juli 1953, CNAF mengklaim hanya kehilangan dua F-18 G namun berhasil merontokkan sejumlah MiG.

Dalam pertempuran di Selat Taiwan yang kemudian melibatkan Armada Ketujuh AS, jumlah F-86 yang dikerahkan Taiwan sebanyak 48 sementara MiG yang dikerahkan PLAAF 68 pesawat.

Namun pada konflik yang berkobar hingga 1958 itu, pesawat-pesawat tempur yang dikerahkan oleh kedua Cina yang saling berseteru jumlahnya mencapai ratusan.

Hingga perang berakhir, kedua belah pihak saling mengklaim jumlah pesawat musuh yang berhasil dirontokkan.

PLAAF mengklaim berhasil menembak jatuh 14 pesawat tempur CNAF sedangkan CNAF mengklaim sukses merontokkan 32 pesawat tempur PLAAF.

Keunggulan CNAF cukup masuk akal karena pilot-pilotnya lebih terlatih  dibanding pilot-pilot PLAAF.

Baca juga: Malaysia Berutang Rp3.500 Triliun Terancam Bangkrut, Indonesia Berutang Rp5.000 Triliun Justru Tidak, Ini Alasannya