Find Us On Social Media :

Bagaimana Cara Menghitung Ranking Atlet Bulutangkis di Dunia?

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 29 Agustus 2018 | 16:15 WIB

Baca juga: Teriakan Khas 'Eea Eea' Suporter Bulutangkis Indonesia Sudah Ada Sejak 90-an dan Bikin Kagum Pemain Asing

Setiap pemain yang ikut ambil bagian dalam turnamen tersebut biarpun kalah, ia akan diberi angka 50.

Jika ternyata ada pemain yang telah mendaftarkan diri, tetapi tidak jadi ikut bertanding, angkanya akan dikurangi 50, dan pemain yang tidak ikut akan mendapat angka nol.

Pada turnamen lain, angkanya bisa berbeda. Makin tinggi kategori dan jumlah hadiah uangnya, makin tinggi juga jumlah angka yang diberikan dalam turnamen tersebut.

Mungkin saja terjadi seorang pemain yang mengikuti seluruh turnamen Grand Prix walaupun selalu kalah, menduduki ranking yang lebih tinggi daripada pemain lain yang menjadi juara satu dalam salah satu turnamen, tetapi absen  dalam turnamen yang lain.

Soalnya, ranking pemain akan ditentukan berdasarkan jumlah angka yang berhasil dikumpulkannya dalam turnamen-turnamen Grand Prix.

Dan IBF-lah yang akan mencatat jumlah angkanya.

Baca juga: Untuk Kali Pertama Sejak 1970 China Absen Isi Podium Tunggal Putra Bulutangkis Asian Games, Kok Bisa?

Setiap suatu turnamen Grand Prix berakhir, kedudukan ranking pemain bisa berubah.

Lius Pongoh, biarpun ia juara dalam Turnamen Indonesia Terbuka pertengahan bulan Juli yang lalu, ia hanya berhasil menduduki ranking kesembilan dalam '10 besar’ Grand Prix putra.  

Soalnya, ia tidak ikut dalam turnamen Grand Prix lainnya.

Cara penentuan ranking ini juga berlaku bagi pemain bulutangkis putri.  (TLT)

Baca juga: Berseteru di Lapangan, Bersahabat di Luar: 7 Fakta Menarik Persaingan antar-Musuh Bebuyutan Pebulutangkis Dunia Lee Chong Wei dan Lin Dan