Find Us On Social Media :

Jadi Bocah Termuda yang Dikursilistrikkan, Apa Kesalahan Stinney?

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 27 Agustus 2018 | 19:15 WIB

Intisari-Online.com- George Junius Stinney Jr. (21 Oktober 1929 - 16 Juni 1944), adalah bocah Afrika-Amerika yang dihukum bersalah atas pembunuhan tahun 1944 di kota asalnya Alcolu, Carolina Selatan.

Namun kasus itu penuh misteri yang bahkan tak dapat dipertanyakan.

Pada usianya yang baru 14 tahun, Junius Stinney dihukum dalam waktu kurang dari 10 menit, selama satu hari persidangan oleh juri kulit putih.

Dia ditetapkan telah membunuh dua gadis kulit putih: Betty June Binnicker berusia 11 tahun dan Mary Emma yang berusia 7 tahun.

Baca Juga: Tamu Undangan Tak Menyangka, Sajian Katering Pernikahan Manfaatkan Makanan Sisa Demi Menekan Biaya

Setelah ditangkap, Junius Stinney dikatakan telah mengakui kejahatan tersebut.

Namun anehnya, tak ada catatan tertulis tentang pengakuannya selain catatan yang disediakan oleh wakil investigasi.

Latar belakang kasus George Junius Stinney

Baca Juga: Jangan Kaget, Sebegini Bonus Atlet Indonesia yang Raih Medali Emas, Jauh Lebih Besar daripada Malaysia!

Pada 23 Maret 1944, mayat Betty June Binnicker (11) dan Mary Emma Thames (7) ditemukan di sebuah parit.

George Junius Stinney kemudian ditangkap karena dicurigai telah membunuh gadis-gadis itu bersama kakaknya, Johnny.

Johnny dibebaskan, namun Stinney ditahan dan tidak diizinkan untuk menemui orang tuanya sampai setelah pengadilanyna usai.

Menurut pernyataan yang ditulis tangan, petugas yang menangkap itu adalah HS Newman, seorang deputi County Clarendon.