Penulis
Intisari-Online.com- Pada Sabtu (25/8) kemarin, sprinter asal Lombok, Lalu Muhammad Zohri berhasil menjadi pelari tercepat.
Zohri sendiri menempati heat 3 pada kualifikasi nomor lari 100 meter putra cabang putra atletik Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan.
Hal itu meloloskannya ke babak semifinal yang akan dilaksanakan pada Minggu (26/8) mulai pukul 18.45 WIB hingga selesai.
Kecepatan yang ditempuh Zohri sendiri tercatat 10,27 detik, sama dengan sprinter dari China, Su Bingtian di heat 4.
Baca Juga:Kurs Ringgit Juga Anjlok, Ekonomi Malaysia Melemah, Ekonomi Indonesia Kok Malah Tumbuh Pesat?
Namun terlepas dari itu, ada hal menarik yang dapat diamati dari cara berlari Zohri.
Dengan sedikit terlambat melakukan start, Zohri kemudian menyusul dengan gerakan yang rileks mirip cara cheetah berlari.
Posisi kepala Zohri berada pada posisi yangkonsisten sejajar seiring dengan kaki-kakinya yang lincah bergerak sembari menopang tubuh.
Sementara itu, penelitian yang dipublikasikan di Proceeding of Royal Society B pada2012 lalu oleh Josh Baxter dari Pennsylvania State University, AS, telah mengungkap fakta serupa.
Hasil penelitian mengatakan bahwa atlet sprinter ternyata memiliki postur kaki serupa cheetah.
Yakni dengan bagian kaki depan yang lebih panjang dan sendi pada pergelangan kakinya berdekatan dengan tendon achilles.
Bentuk kaki cheetah itu jelas memberi keuntungan pada para pelari karena dorongan gaya yang dihasilkan akan lebih kuat.
Hal itu dibandingkan dengan dorongan gaya kaki pada laki-laki non-pelari.
Baca Juga:(Foto) Apatani, Suku yang Gemar 'Menyumbat' Hidungnya Agar Terlihat 'Jelek'
Kaki depan yang lebih panjang sendiri memungkinkan kontak dengan tanah yang lebih lama.
Sehingga dapat memberi dorongan lebih baik dalam gerakan ke depan saat berlari.
Baca Juga:(Video) Balita Ini Tergantung di Lantai 6 Apartemen dengan Leher Terjepit di Pagar Besi, Duh!