Find Us On Social Media :

Sahabat Soekarno Ini Pernah Menghadapi 638 Kali Percobaan Pembunuhan dan Semuanya Gagal, Apa Rahasianya?

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 7 Mei 2017 | 18:40 WIB

Fidel Castro sangat suka menghisap cerutu.

Ia diperintahkan untuk memberi pil racun untuk dimasukkan ke dalam minuman Castro.

Tapi Castro mengetahui rencana pembunuhan itu dan malah kemudian memberikan pistolnya kepada Lorenz yang dipersilakan untuk membunuhnya.

(Baca juga: Petugas Kebersihan di China Mendapat Julukan Spider-Man, Kok Bisa?)

“Kamu tidak bisa membunuh saya. Tidak ada yang bisa membunuh saya,” kata Castro kepada Lorenz seperti dituturkan kepada harian New York Daily News.

“Dan ia tersenyum dan mematikan cerutu. Saya pun luluh. Ia begitu yakin terhadap saya. Ia langsung menggenggam saya dan kami pun bercinta.”

Upaya terbaru untuk membunuh Castro terjadi pada tahun 2000, saat sebuah rencana untuk menyimpan bahan peledak dalam jumlah besar di bawah podium tempat ia berpidato di Panama.

Rencana itu digagalkan oleh tim keamanan Castro.

Empat orang, termasuk veteran pelarian politik Kuba dan agen CIA Luis Posada, dipenjara karenanya namun kemudian diampuni.

Ada juga upaya yang diarahkan kepada tokoh juga dikenal sebagai “Si Brewok” ini yang bukan bertujuan membunuhnya, melainkan mempermalukannya.

Salah satunya adalah dengan menaburkan garam thallium ke dalam sepatu Castro saat melakukan perjalanannya ke luar negeri dengan harapan jenggotnya yang terkenal itu akan rontok.

Tapi upaya itu pun digagalkan karena Castro membatalkan muhibahnya.

(Baca juga: [Video] Masih Ingat Pria yang Jalan Kaki Madiun-Jakarta untuk Bertemu Anies-Sandiaga? Akhirnya Ia Sampai Juga di Jakarta)

Percobaan lainnya adalah penyemprotan aerosol yang mengandung jenis narkotika LSD, saat ia hendak berpidato dalam sebuah siaran televisi, yang dimaksudkan supaya ia histeris saat siaran.

Castro mengambil berbagai tindakan pencegahan untuk menghindari calon-calon pembunuh.

Tapi pada tahun 1979 saat ia terbang ke New York untuk berpidato di depan sidang PBB, ia tak kuasa untuk tidak membusungkan dada.

Ketika ditanya oleh para wartawan di pesawat apakah ia mengenakan rompi anti-peluru ,ia membuka kemejanya dan memperliha tkan dadanya. “Saya mengenakan rompi moral,” katanya.

(Tulisan ini pernah tayang di Tribunnews.com berjudul: Fidel Castro Pernah 638 Kali Ingin Dibunuh dan Semuanya Gagal, Apa Komentar Pemimpin Kuba Itu?)