Find Us On Social Media :

Minyak Mentah di Venezuela, Dulu Menjamin Kemakmuran, Kini Menyisakan Kekacauan!

By Adrie Saputra, Sabtu, 25 Agustus 2018 | 11:45 WIB

Pada tahun 2014, harga minyak sekitar 100 dolar per barel.

Kemudian beberapa negara mulai memompa terlalu banyak minyak karena minyak yang sebelumnya tidak dapat diakses dapat dikeruk dengan teknologi pengeboran baru.

Terlalu banyak minyak menyebabkan harga global jatuh ke 26 dolar pada tahun 2016.

Dengan harga minyak yang rendah dan kas pemerintah yang semakin menipis, kontrol harga telah menjadi masalah besar.

Negara masih mensubsidi makanan jauh di bawah harga normal untuk menenangkan orang miskin.

Maduro telah mencetak uang dengan kecepatan sangat tinggi, dan bolivar telah jatuh nilainya, memusnahkan pekerjaan dan penghasilan.

Inflasi semakin buruk.

Pada tahun 2010, satu dolar Amerika bernilai sekitar delapan bolivar.

Baca juga: Krisis Ekonomi Semakin Buruk, Rakyat Venezuela Buat Bom yang 'Tak Bikin Celaka, Cuma Bikin Malu'

Hari ini nilainya lebih dari 8.000 bolivar.

Akibatnya harga barang bisa naik hingga 2.000% tahun depan.

Untuk menjaga, Maduro telah menaikkan upah minimum tiga kali tahun ini.

Sayangnya itu telah memberikan sedikit bantuan jangka pendek kepada orang miskin, tetapi para ahli mengatakan itu menciptakan rasa sakit jangka panjang dalam bentuk mata uang yang tidak berharga. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)