Penulis
Intisari-online.com -Kita memang sudah tidak terpisahkan lagi dengan kehidupan dunia maya.
Buktinya, banyak hal yang terjadi di dunia maya, terbawa di kehidupan nyata. Bahkan penghasut, pengusik, dan provokator yang tadinya berjaya di kehidupan nyata, kini merambah ke dunia nyata.
Akibatnya, orang-orang yang tidak melek akan hal ini, jadi korbannya.
Salah satu musuh di dunia maya yang tren belakangan ini adalah internet troll atau sering disebut trolling.
Trolling merupakan kegiatan mem-posting tulisan, pesan, gambar, dan komentar yang tidak relevan dengan topik yang dibicarakan di komunitas online. Umumnya terjadi di forum diskusi, chatting, blog, dan juga media sosial lainnya.
Tujuannya jelas, untuk memprovokasi dan memancing emosi para pengguna internet lainnya.
(Baca juga:Mudahnya Mengecek Sebuah Foto Hoax Atau Bukan)
Istilah “troll” merujuk pada makhluk buas/monster jenis raksasa dalam cerita rakyat Skandinavia.
Kalau Anda mengingat cerita Harry Potter, maka “troll” lebih mudah dibayangkan. Intinya, troll adalah makhluk berbahaya. Istilah ini kemudian merujuk pada mereka yang 'berbahaya' di dunia maya atau disebut internet troll.
Orang yang sering melakukan trolling di Internet bertujuan untuk memojokkan lawan diskusi dalam debat-debat panas di forum online.
Umumnya dilakukan oleh mereka yang tidak tahu dan tidak peduli etika. Parahnya, ada orang-orang yang melakukan trolling untuk mengalihkan dan mengenalkan cara berpikir baru pada pengguna internet lainnya.
Coba ingat, apakah Anda pernah melakukan ini? Atau Anda korban trolling?
Pelaku internet troll sering mengutarakan komentar dan argumen yang dramatis di dunia maya.
Biasanya perbuatannya itu akan membangkitkan emosi dan kebencian. Kalimat dengan bahasa kasar, benci, amarah, rasisme, misoginis, dan juga pertengkaran sering dilontarkan di forum.
Uniknya, troll bukan saja dilakukan oleh satu orang saja. Mereka ibarat audiens yang besar, muncul di berbagai forum, memiliki situs blog, situs berita, forum diskusi, bahkan lapak khusus untuk chat.
Mereka berkembang di berbagai “lapak” di mana saja mereka bisa berkomentar.
Ada kalanya, teman kita di dunia maya, terjebak sebagai internet troll dengan komentar-komentarnya tanpa ia sadari.
Namun, kasusnya masih ringan sehingga masih bisa ditegur dan diperingatkan. Parahnya adalah jika internet troll dilakukan dengan tujuan untuk membuat situasi semakin panas. Ini yang bahaya!
(Baca juga:T&J Jantung: Olahraga Memicu Serangan Jantung?)
Kebenaran yang menyedihkan dari internet troll yang harus kita waspadai sebagai pengguna internet.
1. Tidak ada gunanya melawan internet trolls, sebab mereka biasanya kebal dan bebal terhadap argumen yang logis. Mereka tidak akan terpengaruh dengan argumen paling logis sekalipun yang Anda sampaikan.2. Internet trolls tidak menyesal dengan kritik tajam dan kasar yang dilontarkannya, berbeda dengan orang normal yang masih memiliki penyesalan ketika berlaku buruk di dunia maya. Kecenderungan orang yang terjebak dalam internet trolls iadalah sosiopat dan senang melihat orang lain sakit hati.
3. Trolls menganggap dirinya terpisah dari tatanan sosial yang ada.
4. Trolls tidak mematuhi moral, kesopanan, dan etika umum.
5. Tidak memiliki tanggung jawab sosial.
6. Merasa semakin bahagia dan berenergi dengan menghina, mencaci, dan menyebarkan kebencian di internet.
7. Satu-satunya cara agar tidak terjebak pancingan internet troll adalah mengabaikan mereka.