Find Us On Social Media :

Ini Gambaraan ketika Venezuela Semakin Makmur tapi Masalah Sosial Mulai Timbul

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 24 Agustus 2018 | 11:14 WIB

Harus diakul bahwa modal asing mengambil peranan penting juga dalam perluasan industri negara itu.

Baca juga: Ngerinya Krisis di Venezuela, Harga Daging 9,5 Juta, Popok 8 Juta

Modal asing ini diwaktu belakangan agak dirisaukan oleh politik ekonomi oasioaal yang mulai ditingkatkan oleh  pemerintah Presiden Raul Leoni.

Pemerintah ini termasuk kategori “midle of the road”. Termasuk moderatlah.

Proses  venezuelanisasi mulai dijalankan. Perusahaan-perusahaan asuransi asing misalnya diberl waktu  dua tahun untuk mengganti modal asing dengan modal nasional, sedangkan bagi perusahaan-perusahaan lain jangka waktunja lebih panjang, sampai 8 tahun.

Penghasilan nasional yang sebagian terbesar tergantung pada ekspor minyak dan bijih besi tentu saja ada akibatnya. Antara lain hanya sebagian kecil saja dari penduduk Venezuela yang langsung mendapatkan pekerjaan di bidang itu.

Baca juga: (Foto) Alami Hiperinflasi, Anda Harus Bawa Sekoper Uang Hanya untuk Beli Popok di Venezuela

Sebagian penduduk lainnya tidak. Akibatnya Pemerintah harus mengeluarkan subsidi sosial yagn tidak kecil, sampai berjumlah dua bilyun dollar.

Ini berarti pengurangan modal untuk ditanamkan dalam bidang produksi. Bukan itu saja, malahan ada kecenderungan larinya modal dari Venezuela.

Hal itu ditambah lagi dengan adanya ancaman pajak tinggi dan kemungkinan turunnya harga uang negeri itu karena terpaksa menempuh anggaran belanja yang defisit demi kepentingan rakyat yang lebih merata.

Khususnya terhadap modal Amerika ada persoalan lain. Pada bulan Oktober tahun lalu Venezuela minta menjadi anggota Perserikatan Perdagangan Bebas Latin Amerika disingkat PPLA.

Baca juga: Bagaimana Sebuah Negara Kaya Raya Seperti Venezuela ‘Tiba-tiba’ Jatuh Menjadi Negara Miskin?