Find Us On Social Media :

Ini Gambaraan ketika Venezuela Semakin Makmur tapi Masalah Sosial Mulai Timbul

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 24 Agustus 2018 | 11:14 WIB

Intisari-Online.com – Venezuela yang sekarang terpuruk, hingga membuat rakyatnya memutar otak untuk mencari penghasilan. Seberapa makmurnya Venezuela dulu? Berikut ini gambaran makmurnya Venezuela seperti dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 1966.

Di antara negara-negara Latin Amerika, Venezuela amat maju perkembangan ekonominya.  Kenaikan pendapatan nasional dalam tahun 1965 merupakan rekor.

Yaitu naik sampai 8 persen, sedangkan kenaikan harga barang-barang 2 persen saja, sedangkan penduduk bertambah dengan 3,5 persen.

Keadaan itu disebabkan oleh kemajuan dalam bidang industri dan perdagangan. Venezuela adalah penghasil minyak yang terbesar di dunia.

Baca juga: Ironis, Akibat Krisis Hebat di Venezuela Para Perempuan di Negeri Terpaksa Menjadi Pelacur di Kolombia

Produksi minyak tahun 1965 naik 3 persen sehingga sehari menghasilkan sekitar 3,5 juta ton barrel. Harga dipasaran dunia tetap kuat, sekalipun saingan internasional bertambah ketat.

Akibatnja cadangan devisa sehat yaitu sekitar 835 juta dollar AS. Kredit luar negeri tak begitu banyak naiknya. Maka situasinya menyenangkan.

Sebaliknya perkembangan ekonomi yang pesat itu di dalam negeri banyak membutuhkan uang. Maka kehidupan bank pun berkembang.

Kalau minyak adalah bahan ekspor yang pertama, maka nomor dua ialah bijih besi. Inipun tahun lalu naik produksinya dengan 20 persen. Bijih besi itu bukan saja diekspor tapi juga diolah untuk industri dalam negeri.

Baca juga: Pernah Jadi Negara Kaya, Venezuela Bangkrut Karena Terlalu Baik pada Rakyatnya

Tahun lalu mobil baru sejumlah 65.000 ton, sebagian terbesar dari onderdil mobil-mobil itu buatan dalam negeri.

Perkembangan industri ini tampak juga dari timbulnya golongan fabrikan baru yang membuat bahan-bahan perlengkapan konsumsi yang selama ini diimpor dari luar negeri. Tapi yang lebih menarik kaum bermodal toh tetap usaha pembangunan.

Kegiatan membangun rumah-rumah koperasi yang mahal-mahal ini sungguh hebat. Tahun lalu jumlah modal jangka pendek yang ditanamkan sampai 30 persen. Dan kegiatan itu tampaknya akan semakin bertambah.