Find Us On Social Media :

Mulai dari Otak Rusak Hingga Sulit Punya Momongan, Inilah 5 Dampak Buruk Akibat Tidur Terlalu Lama

By Ade Sulaeman, Rabu, 3 Mei 2017 | 11:30 WIB

Foto: Alaskasleep.com

Intisari-Online.com – Keajaiban tidur memang tak bisa dipungkiri manfaatnya bagi fisik dan mental kita. Menurut National Sleep Foundation, setidaknya, tiap orang dewasa membutuhkan tidur selama 7-9 jam tiap harinya. 

Nah, apa jadinya kalau kita sering tidur terlalu lama tiap harinya? Selidik punya selidik, ada lima masalah kesehatan yang akan mengintai.

(Baca juga: Agar Tidak Selalu Lihat Smartphone ketika Berjalan, Jalur Pejalan Kaki Ini Dipasangi 100 Polisi Tidur, Kreatif!)

1. Sulit untuk punya momongan

Berdasarka hasil penelitian, durasi tidur juga memainkan peran penting bagi wanita yang ingin memiliki keturunan.

Sebelumnya, para peneliti pernah meneliti kebiasaan tidur pada lebih dari 650 wanita yang menjalani fertilisasi in vitro. Hasilnya cukup mengejutkan.

Dalam penelitian itu, tingkat kehamilan tertinggi terjadi pada wanita yang tidur selama tujuh sampai delapan jam. Bagaimana dengan peluang kehamilan terkecil?

Kata peneliti, peluang terendah tercatat pada wanita yang tidur selama sembilan hingga sebelas jam.

“Kebiasaan tidur dapat mengubah irama sirkadian, sekresi hormon, dan siklus menstruasi,” ujar Dr. Evan Rosenbluth, ahli endokrinologi reproduksi

(Baca juga: Awas, Inilah Bahayanya Tidur Dengan Lampu Menyala yang Bikin Ngeri!)

 

2. Berat badan kian meningkat

Nah, perhatikan ini baik-baik bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan. Ternyata masalah berat badan tak hanya berkaitan dengan makanan dan kalori yang kita asup saja. Enggak percaya?

Dalam sebuah studi, orang-orang yang tidur selama 9-10 jam tiap malamnya, 25 persen lebih mungkin mengalami kenaikan berat badan sebanyak lima kilogram selama masa studi.

Bahkan, meskipun mereka telah mengontrol asupan makan dan aktivitas fisik, kenaikan berat badan itu tak bisa dihindari. 

 

3. Risiko diabetes meningkat

Berdasrkan studi yang dilakukan peneliti, orang yang tidur lebih dari delapan jam tiap malam, memiliki risiko dua kali lebih besar untuk mengembangkan diabetes tipe 2.

Tak hanya itu saja, mereka juga berpeluang mengalami gangguan toleransi glukosa selama periode enam tahun, bila dibandingkan dengan mereka yang tidur selama tujuh hingga delapan jam sehari.

 

4. Merusak otak

Sebuah studi pada tahun 2012 menemukan bahwa di antara lansia yang tidur lebih dari sembilan jam atau tidur terlalu sedikit, dapat merusak fungsi otaknya dalam periode enam tahun.

Studi tersebut juga mengatakan adanya perubahan otak yang terjadi pada mereka. Perubahan otanya terlihat seperti lebih tua dua tahun dari kondisi normal.

 

5. Risiko kerusakan jantung makin meningkat

Dalam penelitian yang dilakukan oleh American College of Cardiology, menemukan kaitan tidur terlalu lama dengan masalah jantung.

Penelitian itu menemukan bahwa, tidur lebih dari delapan jam sehari dikaitkan dengan meningkatnya risiko masalah jantung.

Di studi itu, para peneliti menganalisis data lebih dari 3.000 orang. Berdasarkan hasilnya, mereka menemukan kalau tidur pajang bisa meningkatkan risiko dua kali terserang angina (nyeri dada akibat iskemia jantung).

Tak berhenti sampai di situ saja. Tidur terlalu lama juga bisa meningkatkan risiko penyakit arteri koroner sebesar 1,1 kali.