Find Us On Social Media :

Punya Jarak Tempuh Pas-pasan dan Belum Benar-benar Teruji, Rudal Nuklir Korut Bisa Salah Sasaran

By Ade Sulaeman, Kamis, 27 April 2017 | 18:20 WIB

Cara kerja rudal nuklir

Intisari-Online.com - Jika Korut memutuskan untuk meluncurkan rudal nuklir ke daratan AS sebenarnya serangan rudal itu justru membahayakan negara lainnya.

(Baca juga: AS dan Korut Sebenarnya Sudah Saling Melancarkan Pertempuran, Tapi untuk Dirinya Sendiri)

Jarak antara Korut dan AS sekitar 10.337 km dan bisa dijangkau oleh rudal jelajah KN-08 yang bisa meluncurkan hingga jarak 11.500 km.

Faktanya Korut memang sudah memiliki stasiun peluncur rudal sehingga bisa meluncurkan rudal nuklir kapan saja.

Rudal untuk membawa hulu ledak nuklir juga sudah dimiliki oleh Korut.

Selain rudal KN-08 yang memiliki jarak tembak terjauh, Korut juga memiliki rudal lainnya seperti Hwasong (1000 km), Pukguksong (1000km), Nodong (1.300km), Musudan (3.500km), dan KN-14 (10.000 km).

(Baca juga: Kapal Selam AS Merapat di Korsel, Militer Korut Langsung Gelar Latihan Artileri)

Tapi yang patut dipertanyakan apakah sistem operasional rudal jarak jauh Korut bisa dijamin akurat khususnya pada mesin roket rudal dan bahan bakarnya.

Jika mesin ngadat atau BBM-nya kurang bermutu, rudal bersangkutan tidak akan sampai target dan malah bisa jatuh di negara lain.

Proses peluncuran rudal jarak jauh termasuk rumit karena melalui beberapa tahapan.

Tahap pertama, roket tingkat satu terlepas dan jatuh kelaut.

Tahap kedua roket kedua juga terlepas, disusul terlepasnya roket ketiga pada ketinggian maksimal 1000 mil (1.609 km).