Find Us On Social Media :

Mirip Sinetron, Dari Sekadar Langganan Juara Panjat Pinang di NTT Kini Nasib Joni Berubah Drastis

By intisari-online, Senin, 20 Agustus 2018 | 04:30 WIB

Setelah itu, Imam Nahrawi sempat menggendong Johny dan memakaikan jaket Asian Games kepadanya.

Kedua orangtua Johny memakai pakaian adat. Ketika pertama kali bertemu dengan orangtua Johny, Menpora langsung mencium tangan mereka.

Johny kembali menceritakan aksinya memanjat tiang bendera. Dia mengaku sedang sakit perut saat memanjat tiang bendera itu.

"Saya sakit perut terus naik ke (pos) kesehatan," ucapnya. Ketika berada di pos kesehatan, dia mendengar Wakil Bupati menyampaikan soal tali bendera yang putus. Lantas, Johny bergegas menuju tiang untuk memanjat.

"Nggak berpikir apa apa, lari buka sepatu langsung naik. Harus berusaha ambil talinya supaya bisa lanjut upacaranya," tuturnya.

Johny sempat ditanya soal minatnya ke depan. Imam juga melihat kemampuan memanjat Johny berpotensi menjadi atlet panjat tebing. "Bisa dari panjat tebing. Panjat tebing kita juga bisa jadi juara dunia lho," kata Imam.

Namun Johny punya keinginan lain. Dia menyatakan diri ingin jadi anggota TNI. "Jadi tentara saja," ujar Joni.

Saat ditanya lagi soal pilihannya menjadi tentara atau anggota Polri, Joni tetap berkukuh pada pilihan awal. "Nggak, tentara saja," ucap Joni.

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan memberikan beasiswa dan prioritas bila Joni jika ingin menjadi tentara.

"Atas aksi heroiknya, Panglima TNI mengapresiasi dengan memberikan penghargaan berupa beasiswa hingga lulus SMA. Setelah lulus SMA akan mendapat prioritas apabila ingin menjadi prajurit TNI," ujar Kapuspen TNI Mayjen Sabrar Fadhilah, Sabtu.

PLN memberikan beasiswa pendidikan hingga Johny lulus sarjana (S1). Beasiswa pendidikan juga dijanjikan pihak Pemprov NTT hingga Kemendikbud.

Kapolres Belu, AKBP Christian Tobing yang turut mendampingi Johny mengatakan rombongan dari Belu sampai di Bandara Soekarno Hatta sekira pukul 10.00.

Tobing menjelaskan, kedatangan Johny ke Jakarta merupakan undangan dari Menpora Imam Nahrawi.

"Johny didampingi oleh kedua orangtuanya, saya, dan Dandim Belu," kata Tobing. Imam Nahrawai menilai Johny merupakan sosok pahlawan pada hari HUT ke 73 Kemerdekaan RI.

"Kalau ada yang bertanya siapa pahlawan hari ini? Saya katakan Johni, yang berasal dari Kabupaten Belu, " ujar Imam di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat.

Menurut Imam, Johni pantas disebut pahlawan karena telah menyelamatkan kegiatan upacara kenaikan bendera merah putih yang sempat terhenti karena adanya insiden putusanya tali pengerek bendera.

"Ini tentu perjuangan yang sangat heroik. Ia hanya ingin menyelamatkan merah putih. Bentuk perjuangan itu beda beda, atlet berjuang di Asian Games, dia (Johny) ingin mengibarkan bendera merah putih secara nyata tanpa disuruh," papar Imam. (tribunnetwork/tim)

Baca juga: Malaysia Berutang Rp3.500 Triliun Terancam Bangkrut, Indonesia Berutang Rp5.000 Triliun Justru Tidak, Ini Alasannya

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Joni Si Pemanjat Tiang Bendera asal NTT Langganan Juara Panjat Pinang di Kampungnya.