Penulis
Intisari-Online.com - Militer Korut di bawah pimpinan Kim Jong Un terus saja mengancam AS dengan serangan nuklir.
Dalam ancaman paling terakhir KimJong Un bahkan sesumbar jika rudal-rudal nuklirnya bisa “memusnahkan AS dari muka bumi”.
(Baca juga: Gotham Shield, Operasi Khusus yang Disiapkan AS untuk Hadapi Serangan Nuklir, Termasuk dari Korut)
Aksi sesumbar dan gertak sambal Kim Jong Un sebenarnya tidak berbeda dibandingkan sesumbar Presiden AS Donald Trump.
Presiden Trump juga sesumbar bisa menyerang Korut “secara sangat mematikan” kapan saja dengan armada tempur laut yang saat ini sudah mulai merapat di perairan Semenanjung Korea.
Tidak hanya battle strike group kapal induk bertenaga nuklir USS Carl Vinson yang dikerahkan, militer AS juga telah mengirim kapal selam bertenaga nuklir sekaligus dipersenjatai sejumlah rudal nuklir, USS Michigan.
Dari sisi kecanggihan dan kehebatan kapal selam USS Michigan dilukiskan oleh Presiden Trump dengan “lebih unggul dibandingkan dengan semua kapal induk yang dimiliki oleh AS”.
(Baca juga: Jika Korut Sampai Menyerang Korsel Menggunakan Ribuan Roket, Bisa-bisa Seoul Jadi Neraka)
Sebagai kapal selam bertenaga nuklir USS Michigan memang “sangat mengerikan”.
Dari dalam laut USS Michigan bisa meluncurkan baik rudal jelajah ICBM konvensional maupun rudal berhulu ledak nuklir.
Dalam setiap pelayarannya USS Michigan yang memiliki panjang lebih dari 170 meter dipersenjatai 154 rudal Tomahwak dan lusinan rudal jelajah berhulu ledak nuklir Trident.
(Baca juga: Lama Jadi Musuh Bebuyutan AS di Laut China Selatan, China Sulit Netral Jika Konflik Korut-AS Meletus)
Selain membawa persenjataan yang bersifat pemusnah massal, USS Michigan juga mengangkut sekitar 70 pasukan khusus Navy Seal lengkap dengan semua peralatan tempurnya.
Kehadiran USS Michigan yang saat ini sudah berada di pelabuhan Busan, Korea Selatan, makin menunjukkan jika militer AS “sangat serius” menghadapi ancaman dari Korut.
Sebagai negara adidaya yang superior AS memang tidak mau tinggal diam ketika Korut yang oleh AS dianggap negara paria ternyata berani menggertak dan melecehkannya.