Find Us On Social Media :

Dahulu Kala, Penguasa Wajib 'Dipermalukan' oleh Rakyatnya Sendiri dalam Festival Akitu

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 18 Agustus 2018 | 18:45 WIB

Intisari-Online.com- Festival Akitu adalah salah satu festival Mesopotamia tertua yang dimulai pada pertengahan milenium abad ketiga SM.

Acara diberlangsungkan selama 12 hari terus menerus pada Bulan Baru pertama setelah Spring Equinox di bulan Maret/ April.

Tradisi ini juga sekaligus bertujuan untuk merendahkan serta mengingatkan raja tentang perannya.

Yakni melayani kehendak dewa Marduk agar terbentuk masyarakat yang baik dan benar.

Baca Juga: Sebelum 'Beraksi', Bocah Pemanjat Tiang Bendera Ternyata Sedang Dirawat di Tenda Medis

Orang Babilonia percaya bahwa jika raja meneteskan air mata saat direndahkan (ditampar), itu artinya dewa Marduk menghendakinya untuk menjadi raja selama satu tahun lebih lama lagi.

Dalam artikel utama tentang tradisi kuno menampar raja, The Jerusalem Post menulis:

"Menarik untuk dicatat bahwa raja hebat Babilonia rela patuh, setahun sekali, dan tunduk pada prosedur yang memalukan seperti itu."

Namun tetap prosedur itu adalah penting untuk menegaskan kembali ikatan antara masyarakat dan para dewa.

Baca Juga: Lebih dari 300 Rusa Mati Bersamaan, Bangkai Mereka Justru Dijadikan 'Laboratorium Alam'

Festival Akitu sendiri didedikasikan untuk kelahiran kembali dewa matahari Marduk.

Pada hari keempat festival, raja harus menghadapi persidangannya.

Pertama-tama terdapat seorang Imam besar yang akan menyapa raja sebelum acara dan menanggalkan mahkota serta seluruh lambang kerajaan raja.