Inilah Marduk, Dewa yang Konon Gunakan 4 Arah Mata Angin untuk Ikat Musuh

Ade Sulaeman

Penulis

Marduk membuat jaring untuk melingkari Tiamat dan memanggil keempat mata angin untuk memikatnya. Apa yang terjadi selanjutnya?

Intisari-Online.com- Kebanyakan orang telah mendengar tentang Zeus, Odin, atau Jupiter, namun jarang mendengar tentang Marduk.

Marduk adalah dewa pelindung Mesopotamia kuno dari kota Babel atau Babilonia.

Pada abad ke-18 SM, Marduk mulai naik ke posisi jajaran yang sepenuhnya diakui seperti dewa.

Dia adalah putra Dewa Ea (Enki) dan Damkina, dan permaisurinya adalah Dewi Sarpanit.

Baca Juga:Sebelum 'Beraksi', Bocah Pemanjat Tiang Bendera Ternyata Sedang Dirawat di Tenda Medis

Ayahnya, Ea, mengakui superioritas Marduk dan menyerahkan kendali atas kehidupan manusia.

Pada awal abad ke-19 SM Babilonia menjadi sebuah kota yang merdeka.

Meski begitu Babilonia masih dibayang-bayangi oleh negara-negara Mesopotamia yang lebih kuat seperti Isin, Larsa, dan Asyur.

Pada abad ke-18 SM, kultus Marduk memiliki pengaruh yang cukup kuat di Babel.

Hal ini sekaligus menandai kemenangan Marduk atas Enlil (dewa negara-negara Mesopotamia sebelumnya) dan memantapkan posisinya sebagai kepala panteon Babel.

Baca Juga:Lebih dari 300 Rusa Mati Bersamaan, Bangkai Mereka Justru Dijadikan 'Laboratorium Alam'

Pertempuran Marduk dan Tiamat

Tertulis dalam "Enûma Elish" pada abad ke-18 SM, dokumen ini menceritakan kisah perang saudara di antara para dewa.

Dewa-dewagenerasi muda mencari salah satu di antara mereka yang sekiranya dapat melawan musuhnya, Dewi Tiamat.

Pada situasi inilah, Marduk muncul dan kemudian menyiapkan diri untuk pertempuran dengan mengumpulkan senjata dan mengisi tubuhnya dengan api.

Baca Juga:Kapal Perang Terbesar Inggris Bergabung dengan Jet Siluman Tercanggih di Dunia, Ada Apa?

Marduk membuat jaring untuk melingkari Tiamat dan memanggil keempat mata angin untuk memikatnya.

Marduk dan Tiamat saling berhadapan dalam pertempuran tunggal.

Kemenangan berada di pihak Marduk yang berhasil mengalahkan Tiamat dengan menusuk perutnya menggunakan panah.

Selanjutnya, Marduk mengalahkan Kingu (pemimpin tentara Tiamat) dan membebaskan manusia dari beban hidup.

Dengan demikian, manusia menggabungkan kekuatan dengan para dewa untuk menjaga ketertiban di dunia.

Baca Juga:Hentikan Sekarang Juga! 7 Kebiasaan Ini Picu Kerusakan Ginjal

Nubuat Marduk

Nubuat Marduk adalah dokumen Asyur yang berasal dari 713-612 SM.

Ditemukan di sebuah gedung yang dikenal sebagai The House of the Exorcist, nubuat ini menggambarkan perjalanan patung kultus Marduk dari Babel.

Marduk menubuatkan bahwa dia akan kembali ke Babel suatu hari di bawah raja mesianik baru (Nebukadnezar I - 1125-1103 SM).

Karya itu sangat jelas ditulis sebagai sepotong propaganda untuk raja setelahnya.

Baca Juga:Kisah Caligula si Raja Romawi Paling Gila yang Suka Pesta Hedon dan Bergelimang Pembunuhan

Artikel Terkait