Find Us On Social Media :

Napak Tilas Kehidupan Sang Proklamator di Istana Gebang yang Dipenuhi ‘Harta Karun’

By Ade Sulaeman, Sabtu, 22 April 2017 | 08:30 WIB

Istana Gebang

Istana Gebang memiliki lima kamar tidur. Namun, satu-satunya kamar yang dapat Anda lihat adalah kamar Ibu Wardojo yang berada di sisi kiri belakang.

Seprei putih berenda menutupi tempat tidur kuno dari besi dengan kelambu warna senada. Semua perabot di dalamnya tampak terawat baik.

Lemari dan meja rias kayu yang tampak mengilap ditata bersisian. Di atasnya terdapat kotak berisi keris pusaka. Beberapa foto Bung Karno juga dipajang rapi di ruangan ini.

Di depan kamar, Anda akan melihat patung tanah liat berbentuk kepala Ida Aju Njoman, ibunda Soekarno, yang merupakan karya seorang pematung asal Pulau Dewata, Bali.

Selain foto dokumentasi Bung Karno dalam berbagai aktivitas, Anda juga dapat menyaksikan foto-foto Megawati Soekarnoputri (anak Bung Karno yang juga mantan Presiden ke-5 Republik Indonesia), Ratna Sari Dewi, Hartini, Bung Hatta dan istrinya (Rahmi Hatta), Fatmawati, serta Kartika Sari Dewi, salah seorang putri Bung Karno.

Di bagian belakang Anda akan mendapat bangunan dapur, ruang makan, dan rumah abdi dalem (penjaga).

Bersisian dengan dapur terdapat garasi mobil berkapasitas dua mobil. Tapi hanya ada satu mobil yang terparkir di sana.

Mercedes Benz 190 warna hitam keluaran tahun 1960. Mobil milik Ibu Wardojo yang biasa digunakan Bung Karno ketika berkunjung ke Blitar.

Di sebelah kanan rumah utama  Anda akan melihat Balai Kesenian. Pada masa lampau tempat ini secara rutin digunakan untuk pementasan wayang dan tempat para seniman Blitar berekspresi.

Di sebelah kiri rumah  utama Anda akan menemukan paviliun dengan dua kamar tidur yang hingga kini masih digunakan oleh para kerabat Bung Karno bila bertandang ke Blitar.

Untuk mengabadikan momen di dalam ruang  Istana Gebang, Anda diminat menggunakan jasa fotografer Istana Gebang dengan biaya Rp20.000,- untuk satu bingkai foto langsung cetak. Selanjutnya, Anda bebas berfoto dengan kamera sendiri tanpa ada biaya tambahan.

Do & don’t:

Istana Gebang:

(Artikel ini pernah ditulis di buku Where to Go Malang)