Penulis
Intisari-Online.com – Selain makam Bung Karno, ada satu objek wisata sejarah lagi yang layak Anda singgahi di Blitar, yakni Istana Gebang.
Di tempat ini Sang Proklamator pernah tinggal. Karena lama dihuni oleh kakak Soekarno, Soekarmini Wardojo, rumah ini juga dikenal masyarakat sekitar sebagai Rumah Ibu Wardojo.
Dalem Gebang, begitulah masyarakat Kota Blitar menyebut Istana Gebang. Bangunan ini dibangun sekitar tahun 1914 dengan arsitektural gaya Belanda.
Pepohonan rindang di halaman depan menjadi peneduh areal yang diperuntukkan parkir kendaraan serta tempat penjual cenderamata menggelar lapak-lapaknya.
Dulunya kedua orang tua Soekarno, R. Soekeni Sosrodihardjo dan Ida Aju Njoman Rai pernah tinggal di istana ini setelah mereka pindah dari Mojokerto.
Tepatnya ketika Soekarno bersekolah di HBS Surabaya. Namun, tidak diketahui secara pasti kapan mereka menempat istana ini.
Istana Gebang berdiri di atas lahan seluas 2 ha. Ketika memasuki rumah utama, Anda akan melihat ruang tamu cukup luas.
Tepat di tengah dinding Anda akan mendapati lukisan Sang Putra Fajar berukuran 1,5 x 2,5 m.
Di tengah ruang tamu itu dipenuhi perabot kursi ukiran kayu yang dipadu dengan anyaman rotan, beberapa meja tamu, serta lemari kecil di sisi barat.
Melangkahkan kaki memasuki ruang keluarga, selain melihat seperangkat kursi tamu, Anda juga akan menemukan kursi santai lengkap dengan bangku kecil sebagai penopang kaki di bawahnya.
Sebuah keterangan singkat menyebutkan, kursi ini biasa digunakan kakak Soekarno, Soekarmini Wardojo, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Ibu Wardojo.
Karena Soekarmini dikenal sebagai penghuni rumah ini, masyarakat setempat juga biasa menyebut rumah ini dengan sebutan Rumah Ibu Wardojo.
Istana Gebang memiliki lima kamar tidur. Namun, satu-satunya kamar yang dapat Anda lihat adalah kamar Ibu Wardojo yang berada di sisi kiri belakang.
Seprei putih berenda menutupi tempat tidur kuno dari besi dengan kelambu warna senada. Semua perabot di dalamnya tampak terawat baik.
Lemari dan meja rias kayu yang tampak mengilap ditata bersisian. Di atasnya terdapat kotak berisi keris pusaka. Beberapa foto Bung Karno juga dipajang rapi di ruangan ini.
Di depan kamar, Anda akan melihat patung tanah liat berbentuk kepala Ida Aju Njoman, ibunda Soekarno, yang merupakan karya seorang pematung asal Pulau Dewata, Bali.
Selain foto dokumentasi Bung Karno dalam berbagai aktivitas, Anda juga dapat menyaksikan foto-foto Megawati Soekarnoputri (anak Bung Karno yang juga mantan Presiden ke-5 Republik Indonesia), Ratna Sari Dewi, Hartini, Bung Hatta dan istrinya (Rahmi Hatta), Fatmawati, serta Kartika Sari Dewi, salah seorang putri Bung Karno.
Di bagian belakang Anda akan mendapat bangunan dapur, ruang makan, dan rumah abdi dalem (penjaga).
Bersisian dengan dapur terdapat garasi mobil berkapasitas dua mobil. Tapi hanya ada satu mobil yang terparkir di sana.
Mercedes Benz 190 warna hitam keluaran tahun 1960. Mobil milik Ibu Wardojo yang biasa digunakan Bung Karno ketika berkunjung ke Blitar.
Di sebelah kanan rumah utama Anda akan melihat Balai Kesenian. Pada masa lampau tempat ini secara rutin digunakan untuk pementasan wayang dan tempat para seniman Blitar berekspresi.
Di sebelah kiri rumah utama Anda akan menemukan paviliun dengan dua kamar tidur yang hingga kini masih digunakan oleh para kerabat Bung Karno bila bertandang ke Blitar.
Untuk mengabadikan momen di dalam ruang Istana Gebang, Anda diminat menggunakan jasa fotografer Istana Gebang dengan biaya Rp20.000,- untuk satu bingkai foto langsung cetak. Selanjutnya, Anda bebas berfoto dengan kamera sendiri tanpa ada biaya tambahan.
Do & don’t:
(Artikel ini pernah ditulis di buku Where to Go Malang)