Penulis
Intisari-Online.com – Alih-alih membeli emas dalam bentuk perhiasan, batangan dan koin justru lebih baik untuk tujuan investasi. “Saya sendiri tidak menganjurkan alam bentuk perhiasan untuk tujuan investasi,” ucap Endy Kurniawan, pengamat emas.
Jika ingin dijual kembali, biasanya perhiasan emas akan mendapatkan potongan besar. Apalagi, bila perhiasan tersebut dianggap kurang up to date dengan tren perhiasan saat ini. Toko emas akan memotong lagi harganya dengan dalih untuk biaya melebur perhiasan tersebut.
Baca juga:
Cara Pintar Membeli Emas Agar Tidak Dipermainkan Pedagang
Inilah Cara Mengetahui Investasi Emas Bodong
Perhiasan emas juga tidak likuid di semua toko emas. Bandingkan dengan emas batangan dan koin yang memiliki harga standar di semua toko atau penjual. Kendati begitu, alasan tradisi tak bisa ditolak saat mengumpulkan emas dalam bentuk perhiasan. Konteks tradisi bisa kita lihat di negeri India.
Sebanyak 65% komponen pernikahan menggunakan perhiasan emas. Tak heran, saat bulan September ketika banyak orang India melangsungkan pernikahan, harga emas akan beranjak naik.
“Konsumsi emas di India mencapai 900 ton per tahun,” ungkap Endy. Meski tak bisa dibandingkan dengan India, negara kita juga masih mengandalkan perhiasan emas saat pernikahan.
Emas batangan dan koin ideal dijadikan investasi. Kedua jenis emas ini sudah jelas tersertifikasi ukuran karat dan beratnya. Sehingga terjamin keasliannya. Namun, perlu diketahui pula, semakin kecil pecahan emas maka semakin mahal per gramnya. “Ini karena ongkos produksinya yang kemungkinan lebih mahal,” ujar Endy.
Yang jadi favorit masyarakat saat ini adalah emas batangan pecahan 5 gram dan 10 gram.