Find Us On Social Media :

Banyak Pasukan Khusus AS Tewas di Afghanistan, Kok Justru CIA yang Disalahkan?

By Agustinus Winardi, Sabtu, 11 Agustus 2018 | 07:00 WIB

Intisari-Online.com - Hingga saat ini pasukan AS dan para agen CIA terus melancarkan perang melawan terorisme global di Afganistan meski hasilnya makin tidak jelas.

Para pejuang Taliban yang selama ini merupakan musuh utama pasukan AS dan CIA justru makin menunjukkan keunggulan di medan tempur menggunakan taktik perang gerilya yang sudah teruji.

Sebelum Taliban menjadi pasukan tempur yang merajai medan perang di Afganistan, bersama para pejuang Mujahidin, mereka berhasil mengalahkan pasukan Rusia.

Militer AS dan CIA termasuk yang memberikan andil besar dalam upaya mengalahkan pasukan Rusia.

Mereka banyak membantu para gerilyawan Afganistan (Taliban dan Mujahidin) dengan mensuplai rudal Stinger untuk merontokkan pesawat-pesawat Soviet.

Setelah perginya pasukan Rusia dari Afganistan, karena saling berebut kekuasaan, antara pejuang Taliban dan Mujahidin malah saling bertempur satu sama lain.

Baca juga; Saat Taliban dan Pasukan Afghanistan Berdamai Rayakan Idul Fitri, ISIS Malah 'Mengganggu' dengan Serangan Bom

Pertempuran lokal yang juga mencerminkan konflik antar suku itu kemudian dimenangkan oleh Taliban.

Sebagai kelompok militan garis keras, Taliban makin kuat kekuasaannya ketika berafiliasi dengan kelompok Al Qaeda pimpinan Osama Bin Laden.

Tapi karena Osama Bin Laden, ‘kabur’ ke Afganistan akibat diusir oleh Arab Saudi, terkait sikap Osama yang tidak setuju terhadap kehadiran militer AS di Arab Saudi, Osama lalu mengajak Taliban menyerang AS.

Serangan teror yang didalangi Osama Bin Laden dan dilancarkan pada 11 September 2011 ke AS ternyata berhasil membuat shock berat AS.

Hanya dalam beberapa hari kemudian, militer AS menyatakan perang melawan terorisme global dengan cara menggempur Afganistan dan Irak.

Baca juga: Bukan Hanya Lakukan Gencatan Senjata, Militer Afghanistan dan Taliban pun Rayakan Idul Fitri Bersama, Indahnya Lebaran!