Find Us On Social Media :

Melihat Gua Jepang di Biak yang Sisa-sisa Tulang Tentara Jepang Masih Ada

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 18 Agustus 2018 | 06:30 WIB

Jumlah itu sebenarnya terlalu kecil bila dibanding dengan seluruh perajurit yang tewas dalam ajang perang Pasifik. Menitrut  penulis buku "Combat Pasxfic Theater"nya Don Congdon, ratusan ribu perajurit tewas dalam pertempuran "katak loncat" McArthur sejak Rabaul, Biak, Truk, Carolina, Yap, Guam, Saipan terus ke utara hingga Mariana dan Iwojima.

Baca juga: Presiden Jokowi Pindah ke Istana Bogor: Istana Bogor Pernah Dijarah Tentara Jepang (Bagian Ketiga)

Setelah Sekutu berhasil menduduki Wewak, pada 22 April 1944 Sentani juga dapat dikuasai.  Korban dari fihak Jepang, 351 pesawat tempur hancur.

Namun Sentani terlalu pendek bagi pendaratan pembom Liberator B-24 yang bermesin empat, hingga Sekutu mengincar lapangan udara Mokmer di Biak yang mempunyai landasan 3.750 meter dan hanya berjarak 1.000 mil dari Filipina, sasaran selanjutnya dari gerakan penyerbuan ke utara.

Guna merebut Biak, dibentuk Komando Gabungan yang diberi nama Task Force Huricane di bawah pimpinan Jenderal Horace Fuller, Komandan Divisi-41. Komando gabungan terdiri dari Group Amphibi-7, Team Resimen Tempur 162 dan 163 serta Resimen Infanteri 181.

Perlawanan dari fihak Jepang, membuat pertempuran sangat alot. Setelah tiga minggu  bertempur, pasukan yang mendarat hanya 10 mil dari lapangan terbang ternyata tak mendapat kemajuan yang berarti.

Baca juga: Zvonimir Boban, Legenda Kroasia yang Tendangan Karatenya Menjadi Salah Satu Pemicu Perang Kemerdekaan Kroasia

Pihak Jepang bertahan di bukit karang dan di dalam gua yang diceritakan di atas. Serangan Jepang dilakukan dengan penembakan mortir jarak jauh dan disusul dengan serbuan malam yang benar-benar merepotkan Sekutu.

Melihat keadaan itu, Komandan Tentara ke VI Sekutu Jenderal Krueger menugaskan Jenderal Eichelberger mengambil alih pimpinan Komando Gabungan.

Tanggal 16 Juni, Jenderal Eichelberger berangkat dari teluk Humboldt (sekarang Teluk Jos Sudarso) dengan membawa tambahan pasukan yang terdiri dari Resimen Tempur-34 dari Divisi Infanteri-24, menuju Biak lewat Wakde. Pasukan didaratkan di Mokmer, Borokoe dan Sorido.

Ternyata team Resimen Tempur-162 yang mendarat di Bosnik pada 27 Mei, tidak mendapat perlawanan berarti dari Jepang. Pasukan ini dapat maju ke barat, melintasi kaki bukit karang pertahanan Jepang.

Baca juga: Tiru Taktik Bertempur Gerilya Pejuang Indonesia di Perang Kemerdekaan, Viet Cong Sukses Bikin Babak Belur Pasukan AS