Intisari-Online.com – Ada perdebatan terus-menerus mengenai efektivitas membunuh kuman di tangan, apakah dengan cairan pembersih tangan atau mencuci dengan sabun batangan.
Kita mungkin tidak tahu mana yang lebih baik, karena kita hanya tahunya disarankan untuk menjaga agar tangan tetap bersih dan mencucinya sebelum menyentuh makanan atau setelah dari kamar mandi.
Sejak kecil kita dilatih oleh orangtua untuk mencuci tangan beberapa kali sehari untuk menghindari kontak dengan kuman. Maka, sabun sudah menjadi bagian dari kehidupan kita selama bertahun-tahun.
Mencuci tangan dengan sabun akan membantu menyingkirkan bakteri, jamur, parasit, yang ada pada kulit dan kuman ini dapat berpindah karena sentuhan.
Baca juga: Jangan Asal-asalan! Ini 6 Tips dan Trik Mencuci Tangan yang Benar
Beberapa penyakit yang dapat menyebar karena tidak mencuci tangan, seperti:
- Norovirus, menyebabkan viral gastroenteritis yang ditularkan ketika orang tidak mencuci tangan. Untuk mencegah penyakit ini, kita harus mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi, dan sebelum menyiapkan makanan kita tidak boleh menyentuh mulut dan hidung kita.
- Hepatitis A adalah infeksi virus yang mempengaruhi hati dan menyebabkan sakit perut, sakit kuning, dan kelelahan, serta demam. Hepatitis A sering menyebar melalui kontaminasi makanan karena disiapkan dengan tangan kotor.
- Penyakit udara biasanya menyebar melalui tetesan bersih, atau terbatuk ke udara. Ketika bersin dan batuk itulah, kita kerap kali menggunatakan tangan untuk menutupinya. Beberapa orang cenderung tidak mencuci tangan setelahnya. Teknikmencuci tangan yang buruk juga dapat menyebarkan penyakit.
- Infeksi nosokomial umumnya tertangkap dari rumah sakit. Ini disebabkan oleh bakteri resisten antibiotik, misalnya, MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus aureus).
Baca juga: Hi Menyeramkan! Inilah yang Terjadi Jika Kita Tidak Mencuci Tangan dengan Benar
Lalu, mana yang lebih efektif dalam membunuh kuman, apakah dengan cairan pembersih tangan atau sabun?
Istilah ‘kuman’ mengacu pada bakteri, virus, dan jamur. Sabun batangan basah memiliki lebih banyak kuman karena sabun tersebut bercampur dengan air, lemak sabun yang hancur, dan busa. Ini memungkinkan bakteri dari tangan kita menempel pada sabun batangan yang basah.
Tidak akan menjadi masalah bila sabun yang larut dalam air. Jadi, membilas sabun akan mengurangi bakteri di atasnya. Menggunakan sabun batangan di rumah akan lebih aman jika hanya sedikit orang yang menggunakannya.
Menggunakan sabun juga berdampak pada tangan. Sabun batangan memiliki tingkat pH yang lebih tinggi yang dapat menghilangkan minyak alami dari kulit kita, sehingga menyebabkan kulit lebih kering.
Baca juga: 60 Persen Masyarakat Indonesia Tidak Mencuci Tangan Setelah dari Toilet
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, membersihkan tangan dengan sabun dan air hangat dapat bermanfaat membunuh kuman.
Kita menggunakan cairan pembersih tangan untuk meminimalkan risiko penyebaran kuman berbahaya. Tindakan mengisi ulang dispenser cuci tangan dapat mengubahnya menjadi tempat yang potensial untuk mikroba, demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.
Jadi, kita harus membersihkannya terlebih dahulu sebelum mengisi ulang tempat cairan pembersih tangan. Ini untuk mengurangi kuman dari tempat persembunyiannya.
Kesimpulannya, akan lebih aman menggunakan sabun batangan bila pemakainya kita sendiri atau hanya dengan beberapa anggota keluarga.
Namun, cairan pembersih tangan atau sabun cair ternyata lebih bermanfaat jika ada lebih banyak orang yang memakainya. Yang terpenting adalah selalu membersihkan dispenser sebelum mengisinya kembali.
Baca juga: Mencuci Tangan Yang Benar