Find Us On Social Media :

Mengintip Perkebunan Mayat: Saat Ribuan Mayat Dibiarkan Membusuk, Diikat di Pohon, Hingga Direndam

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 6 Agustus 2018 | 15:00 WIB

Ketika seseorang pertama kali meninggal, cairan di dalam sel mereka bocor dan bakteri akan mulai.

Bakteri kemudian mengubah cairan dan padatan di dalam tubuh menjadi gas yang menyebabkan tubuh membengkak.

Pada tahap ini, yang dicapai dalam beberapa hari setelah kematian, tubuh bisa membengkak menjadi hampir dua kali lipat dari ukuran sebelumnya.

Baca Juga: Kasus Penipuan Elly Sugigi: Ini Dia 9 Jenis Orang yang Mungkin Menipu Kita, Salah Satunya Gila Belanja

Sementara itu, produksi bakteri sulfur juga memberi warna yang aneh, kekuningan pada tubuh.

Saat itulah lalat tiba dan bertelur yang akan menetas menjadi belatung untuk melanjutkan mengkonsumsi daging.

Kemudian, sekitar tiga hari setelah kematian, tubuh memasuki tahap pembersihan.

Ketika tubuh mengerut, ia mengeluarkan cairan yang sangat kaya nitrogen sehingga dapat mematikan rumput di sekitarnya dan meninggalkan area hitam.

Setelah itu, belatung dan bakteri akan memakan semua daging dalam beberapa minggu.

Dari titik ini mayat akan terus mengering hingga menyisakan tulang pada bulan ke enam.

Terobosan yang dilakukan di perkebunan mayat dapat membantu pihak berwenang menemukan mayat yang hilang.

Lebih jauh, ini juga membantu peneliti untuk memahami necrobiome atau jenis rantai makanan ang berperan ketika tubuh manusia terurai.

Baca Juga: Inilah Peter Freuchen, Petualang yang Menggunakan Kotoran Bekunya sebagai Belati!