Find Us On Social Media :

Mengintip Perkebunan Mayat: Saat Ribuan Mayat Dibiarkan Membusuk, Diikat di Pohon, Hingga Direndam

By Muflika Nur Fuaddah, Senin, 6 Agustus 2018 | 15:00 WIB

Intisari-Online.com - Menurut Anda, apa yang terjadi pada tubuh Anda setelah Anda meninggal?

Anda mungkin memiliki gagasan yang samar-samar, tapi beberapa orang memilih merealisasikannya untuk pengamatan nyata.

Pada awal tahun 1970-an, para ilmuwan forensik yang bertugas pada kasus-kasus kriminal hanya bisa mengamati mayat menggunakan bangkai babi.

Hal itu karena secara fisiologis, mereka mirip dengan manusia.

Baca Juga: BMKG: Pusat Gempa Lombok Terjadi di Lereng Gunung Rinjani dan Ada Aktivitas Patahan

Bahkan sekarang, banyak negara di luar AS masih memanfaatkan bangkai babi untuk penelitian semacam itu.

Namun pada tahun 1972, seorang pria bernama Dr. William Bass melakukan revolusi dalam dunia forensik.

Dia mendirikan perkebunan mayat pertama di Universitas Tennessee di Knoxville.

Ide Bass ini muncul karena awalnya dia ditugasi untuk menyelidiki kasus lokal terkait jenazah dari era Perang Sipil.

Bass membuat analisis yang salah dengan menyatakan jenazah adalah milik orang baru.

Padahal jenazah yang dimaksud memang prajurit Perang Sipil yang awet karena pembalseman dan peti besi yang tertutup rapat.

Atas kesalahannya, Bass sadar masih dibutuhkan penelitian seputar dekomposisi manusia.

Baca Juga: Bedanya Penjualan Jet Tempur Ala Rusia dan AS: Rusia Selalu Pakai Akal-akalan sedangkan AS Pakai Ancaman