Ditemukan Lubang-lubang Abu Kremasi, Inilah Penemuan Aneh Tentang Kehidupan Manusia di Bawah Stonehenge

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Intisari-Online.com - Stonehenge adalah tempat yang penting bagi orang-orang Mesolitik dan Neolitik yang mendiami wilayah tersebut.

Tulang seolah menjadi pertanda bahwa tempat itu pernah menjadi tempat penguburan penting yang setidaknya berusia ratusan tahun.

Analisis baru menunjukkan bahwa orang-orang melakukan perjalanan dari barat Wales (tempat beberapa batu diperkirakan berasal) untuk mengkremasi danmenguburkan mayat mereka di situs tersebut.

Penggunaan situs tersebut untuk mengkremas jenazah telah diketahui cukup lama.

Baca Juga:Dengan Menggunakan WhatsApp Bussines Anda Bisa Mendapatkan Duit Lho, Begini Caranya

Baca Juga:Gili Lawadarat Terbakar hingga 10 Hektar, Inilah Dampak dan Kerugiannya

Cremains (abu tubuh manusia yang dikemasi)ditemukan dalam penggalian pada tahun 1919-1926, dari setidaknya 58 kerangka manusia, yang dikenal sebagai 'lubang Aubrey'.

Lubang-lubang ini pernah diisi dengan cremains, dengan spidol bluestone diletakkan di atasnya.

Sisa-sisa itu kemudian dikubur kembali di satu luang Aubrey, untuk digali lagi pada tahun 2008.

Sisa-sisa itu termasuk 25 fragmen okspital, tulang dari dasar tengkorak, berasal dari awal tahun 3180 SM, menurut analisis radiokarbon.

Baca Juga:Menurut Ahli, Seperti Inilah Seharusnya Tubuh Manusia agar Tahan dari Kecelakaan Mobil

Lingkaran batu didirikan sekitar 2500 SM.

25 fragmen ini kemudian diperiksa oleh peneliti dari Vrije Universiteit Brussel di Belgia dengan analisis isotop strontium.

Teknik yang digunakan biasanya dilakukan pada gigi, yang mempertahankan isotop strontium dengan sangat baik.

Isotop ini ditemukan di tanah dan diambil ke tanaman.

Baca Juga:Inilah Nama Cucu Perempuan Jokowi Anak Kahiyang - Bobby, Artinya Sangat Indah

Isotop strontium dapat dicocokkan dengan wilayah georafis dan pada gilirannya dapat membantu mengidentifikasi apa yang teah dimakan seseorang dan dari mana asalnya.

Hal ini menjadi sedikit rumit dengan cremains.

Enamel gigi, yang menyediakan profil yag berasal dari masa kanak-kanak, dihancurkan oleh suhu tinggi.

Tetapi, tulang yang telah dibakar pada suhu yag lebih tinggi ini dapat dikalsinasi.

Baca Juga:Iring-iringan Kereta Hayam Wuruk ke Segenap Pelosok Jawa Timur Ternyata Menggunakan Nama Tumbuhan Khas Indonesia

Tidak seperti enamel gigi, yang hanya mencerminkan rata-rata makanan yang dimakan dalam dekade terakhir sebelum kematian, tetapi juga dapat digunakan untuk menentukan di mana seseorang menghabiskan sebagian besar waktu mereka.

Dalam menganalisis 25 fragmen, para peneliti menemukan bahwa 15 tengkorak milik orang yang tinggal dekat Stonehenge.

Sisanya, 10 tengkorak berasal dari tempat yang lebih jauh.

Manusia purba ini telah menempuh perjalanan lebih dari 200 kilometer dari Inggris bagian barat.

Peneliti percaya kemungkinan orang-orang berasal dair wilayah yang sama dikaitkan dnegan sarsens dengan quarries.

Mereka juga menemukan bukti bahwa beberapa kayu yang digunakan untuk membakar mayat berasal dari Wales dan sisa-sisa telah diangkut ke situs Stonehenge pasca kremasi.

Akhirnya, hasilnya menunjukkan bahwa setidaknya beberapa individu 'non-lokal' dikremasi dari Stonehenge dan sisa-sisa kremasi mereka dibawa ke situs untuk dimakamkan, mungkin bersamaan dengan pengangkatan bluestone.

Tujuan dibangunnya Stonehenge masih diselimuti misteri, tetapi jelas bahwa itu sangat penting bagi manusia selama ribuan tahun.

Ada kemungkinan bahwa Stonehenge telah memainkan banyak peran pada waktu itu.

Baca Juga:Pria 60 Tahun Meninggal Setelah Terpeleset dan Matanya Tertusuk Sikat Kamar Mandi

Artikel Terkait