Advertorial

Dengan Menggunakan WhatsApp Bussines Anda Bisa Mendapatkan Duit Lho, Begini Caranya

Afif Khoirul M
Moh. Habib Asyhad
Afif Khoirul M
,
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Intisari-online.com - Pada awal 2018, aplikasi pesan singkat WhatsApp meresmikan layanan khusus untuk para pebisnis yang dinamai “ WhatsApp Business”.

Tujuannya mempermudah pebisnis berkomunikasi dengan pasarnya, sekaligus memonetisasi layanan yang selama ini gratis.

Kini, WhatsApp menerapkan sistem antarmuka baru pada Business untuk mendorong penetrasi dan menambah pemasukan.

Ada tiga tool yang digencarkan, seperti apa?

Baca Juga :Bukan WhatsApp atau Instagram yang Jadi Juaranya, Inilah 10 Aplikasi iPhone Terlaris Sepanjang Masa

Baca Juga :Hati-Hati, Teror 'Momo Challenge' Sedang Viral di WhatsApp, Mengajak Orang untuk Bunuh Diri

Pertama, meminta informasi yang diperlukan.

Ketika pengguna membutuhkan konfirmasi pengiriman barang atau boarding pass, bisa menyerahkan nomornya ke situs perusahaan yang bersangkutan.

Selanjutnya, perusahaan akan bergegas memberikan informasi-informasi penting via WhatsApp.

Kecepatan komunikasi lewat WhatsApp Business diklaim lebih cepat ketimbang menelpon customer service atau mengirim email.

Baca Juga :Inilah Potret Memilukan Kehidupan Penjara di Israel yang Hanya Dihuni Oleh Perempuan

Kedua, memulai percakapan dengan tombol “click-to-chat”. Tombol ini tersedia pada situs atau akun Facebook perusahaan yang bekerja sama dengan WhatsApp Business.

Ketika menekan tombol click-to-chat, Anda tak perlu menyimpan nomor perusahaan yang bersangkutan.

Anda bisa langsung memulai chat dengan admin WhatsApp-nya dan menanyakan hal-hal yang ingin Anda ketahui.

Ketiga, mendapat dukungan secara real-time. Perusahaan bisa menyediakan solusi-solusi praktis atas keluhan pengguna atau tutorial dan pengenalan mendalam terkait produk yang mereka jajakan melalui fitur ini.

Baca Juga :Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan'

Untuk setiap pesan yang dikirim perusahaan ke target market mereka, WhatsApp mengenakan biaya 0,5 hingga 9 sen (Rp 71 hingga Rp 1.200), berdasar lokasi.

“Perusahaan akan membayar setiap pesan yang mereka kirim, sehingga tak berantakan ketika sampai ke pengguna,” begitu tertera pada blog resmi WhatsApp, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Jumat (3/8/2018).

Semua pesan antara perusahaan dan pasarnya pun bakal diamankan dengan enkripsi end-to-end.

Jika tak berkenan, pengguna juga bisa memblok akun perusahaan semudah memblok akun biasa. Sejauh ini WhatsApp belum tertarik memonetisasi layanannya dengan membubuhkan iklan.

Hal ini untuk menjaga kenyamanan pengguna dalam berinteraksi. Apakah model bisnisnya akan terus mengandalkan pada WhatsApp Business? Kita lihat saja ke depannya. (Fatimah Kartini Bohang/Kompas)Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Begini Cara WhatsApp Cari Duit dari Layanan "Business"."

Artikel Terkait