Advertorial
Intisari-Online.com - Kebakaran melanda lahan hutan di Gili Lawadarat, Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur ( NTT).
Meski tidak mengganggu habitat satwa Komodo, kebakaran itu berdampak bagi pengunjung atau wisatawan yang ingin menikmati pemandangan indah di daerah itu.
Kepala Taman Nasional Komodo Budi Kurniawan mengatakan, Gili Lawadarat bukan habitat komodo, tapi lebih dominan padang savana.
"Dampak yang ditimbulkan akibat kebakaran itu tentunya karena itu merupakan spot treking dan untuk foto-foto, maka dalam beberapa waktu ke depan, potensi itu tidak bisa dinikmati lagi oleh pengunjung,"ucap Budi kepada Kompas.com, Kamis (2/8/2018).
Baca juga:Jarang yang Tahu, Minum Air dari Sayuran Berlendir Ini Rupanya Bisa Menjaga Kesehatan Ginjal Anda
Budi menyebut, GiliLawadarat merupakan salah satu spot wisata favorit di Taman Nasional Komodo yang biasa dikunjungi wisatawan setelah menyelam.
Para wisatawan baik domestik dan mancanegara bisa menikmati sunset (matahari terbenam) atau sunrise (matahari terbit) di Gili Lawadarat.
Sebelumnya diberitakan, 10 hektar lahan hutan di Gili Lawadarat, Kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, terbakar.
Kepala Taman Nasional Komodo Budi Kurniawan mengatakan, penyebab kebakaran itu diduga kuat berasal dari api rokok yang dibuang oleh oknum pengunjung di puncak Gili lawadarat.
Baca juga:Ampuh Luluh Lantakan Dinding Beton, Inilah Senjata Mengerikan Nazi, Beratnya 1.350 Ton
Kebakaran itu, lanjut Budi, berawal dari laporan masyarakat pada Rabu (1/8/2018) sekitar pukul 20.00 Wita.
Setelah menerima laporan, petugas dari Resort Padar, Loh Sebita, dan juga dari Labuan Bajo langsung menuju lokasi untuk memadamkan api.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: 10 Hektar Padang Rumput Pulau Komodo Terbakar, Ini Dampaknya