Penulis
Intisari-Online.com – Annemarie Renger yang pirang dan berumur 50-an sering di sebut mirip Marlene Dietrich. Tapi wanita yang senang benar berolahraga ini bukanlah dari show business, ia 'orang kuat' di Jerman Barat.
Kedudukannya hanya di bawah Kanselir Willy Brandt. Ny. Annemarie Renger adalah ketua Bundestag dan Bundestag merupakan parlemen pertama di dunia yang memilih seorang wanita untuk jadi ketuanya.
Ia dilahirkan dalam keluarga sosialis yang militant di Leipzig (sekarang Jerman Timur) pada tahun 1919. Ayahnya, Fritz Wildung adalah direktur administratip dari persatuan olahraga buruh.
Annemarie sudah sejak kecil tertarik pada politik. Pada umur 10 tahun ia sudah menyatakan bahwa ia ingin jadi sekretaris Partai Sosialis Demokrat.
Kenyataannya, setelah 25 tahun menuntut karir dalam politik, anggota Partai Sosialis Demokrat itu mencapai kedudukan yang lebih tinggi daripada yang di cita-citakannya. Tapi jalan ke puncak tidaklah mudah.
Aktivitas-aktivitas dan pandangan politik keluarganya yang pindah ke Berlin dari Leipzig, menarik perhatian Nazi. Tahun 1933, Annemarie dikeluarkan dari sekolah menengah, sehingga ia tidak bisa masuk universitas.
Terpaksa anak politikus ini bekerja sebagai juru tik di sebuah perusahaan penerbitan. Pekerjaan ini memungkinkan dia untuk menghidupi keluarganya, karena ayahnya sudah kehilangan pekerjaan akibat pandangan politiknya.
Kawin umur 19 tahun
Annemarie kawin pada umur 19 tahun dengan seorang ahli reklame, Emil Renger. Setahun kemudian lahir putera mereka, Rolf. Tapi perangpun pecah.
Tahun 1944, ketika ia sudah kehilangan 3 diantara 4 saudaranya yang laki-laki, Annemarie Renger mendapat kabar bahwa suaminya terbunuh di Perancis. Rupanya ketika itu kemalangan benar-benar selalu menimpanya.
Rumahnya di Berlin hancur kena bom dan iapun pergi mengungsi ke daerah Soltau di Saxony Bawah.
Ketika partai-partai politik lahir kembali sesudah perang, Annemarie Renger teringat pada minatnya dalam politik. la terkesan oleh pidato yang diucapkan oleh Kurt Schumacher yang ketika itu menjadi ketua Partai Sosialis Demokrat, sehingga ia melamar pekerjaan pada tata usaha partai.
Tanggal 1 Oktober '45, ia menjadi sekretaris dan dengan lekas menjadi tangan kanan dari pemimpin partai yang kesehatannya sangat rapuh akibat disekap di kamp konsentrasi.
Baca juga: Fase Awal Operasi Barbarossa: Lincahnya Jerman Menginvasi Uni Soviet dalam Pertempuran Raseiniai
Pekerjaan yang dijabatnya sampai Schumacher meninggal pada tahun 1952, memungkinkan ia untuk menguasai bukan saja cara mengurus partai — yang menyebabkan ia dengan cepat menjadi tokoh terkemuka — tapi juga menghadapi persoalan-persoalan politik yang besar di negaranya.
Ia terpilih di Bundestag pada tahun 1953, dan tetap memangku jabatannya, bahkan juga ketika tahun 1969 unsur-unsur 'conservatip' tertentu yang mungkin iri dengan suksesnya mencoba memindahkan namanya dari daftar pemilihan.
Ny. Renger tidak suka pada gelar 'Miss Bundestag' yang diberikan oleh press Jerman karena rambutnya yang pirang dan rupanya yang menarik itu.
Ia telah mendapat kepercayaan besar. Ia menjadi anggota Majelis Dewan Eropah dan Perserikatan Eropah Barat. Ia juga ketua komisi wanita dari komite pengelolaan Partai Sosialis Demokrat dan ketua Masyarakat Jerman untuk PBB. Ia menjadi terkenal dengan pidato-pidatonya di Bundestag mengeai persoalan-persoalan seperti reformasi hukum.
Baca juga: Sungguh Gigih, Keturunan Korban Holocaust Jerman di Namibia Terus Menuntut Keadilan
Tahun 1972, pemilihan memberikan jumlah kursi paling besar pada Partai Sosialis Demokrat di Bundestag dan hak untuk memilih ketua Bundestag.
Pencalonan Annemarie Renger diterima oleh mayoritas pemimpin-pemimpin partainya. Beberapa diantaranya, seperti Herbert Wehner yang merupakan teman lama Kurt Schumacher, yakin bahwa Ny. Renger adalah orang yang tepat untuk kedudukan itu.
Lawan-lawannya menganggap bahwa ini merupakan suatu jalan untuk membuat Ny. Renger berada di luar kabinet. Ternyata 2 juta pemilih wanita telah membelokkan hasil pemilihan ke arah yang dikehendaki partai.
Menempuh hidup baru
Ini berarti pula bahwa Ny. Renger telah menjadi perwujudan sukses di mata wanita-wanita senegaranya. Meskipun sukses, ia tidak membiarkan dirinya ditenggelamkan oleh politik.
Ia mengendarai mobil sport, sering tampak di konser-konser dan bisa main tennis dengan baik. Ia juga telah membangun kembali kehidupan pribadinya dengan menikah kembali pada tahun 1967.
Suaminya adalah Alexander Loncarevic, bekas diplomat Yugoslavia yang melepaskan karir dan kewarganegaraannya untuk memungkinkan pernikahan mereka terlaksana.
Ketua parlemen yang baru ini belum punya kesempatan menunjukkan kemampuannya dalam debat-debat tingkat atas di parlemen. Tapi beberapa statement yang dibuatnya dalam rangka perombakan parlemen memberikan kesan bahwa 'bobotnya' sebagai pemimpin parlemen akan mengesankan.
Ia sudah berdiri dipihak wakil Berlin Barat yang tidak di perkenankan memilih dalam perkara-perkara yang berkenaan dengan urusan-urusan konstitusionil dan internasional karena status Berlin sebagai bekas ibukota.
Ini juga menunjukkan bahwa ia tidak melupakan kota tempat ia melewatkan masa mudanya dan tempat ia hampir saja jadi walikota pada tahun '67, yaitu ketika partai Sosialis Demokrat mempertimbangkan ia sebagai waktil mereka sebelum akhirnya memilih Klaus Schuetz. (AFP – Intisari Maret 1973)
Baca juga: Inlah 5 Bulan Paling Mengerikan dalam Sejarah Bangsa Jerman: Melarikan Diri dari Tentara Rusia