Penulis
Intisari-Online.com – Perut kembung terjadi karena terlalu banyak udara terperangkap di perut. Selidik punya selidik, tubuh kita bisa membuat lebih banyak udara dari seharusnya. Perut kembung juga bisa dikarenakan adanya gangguan tubuh yang mengakibatkan terlepasnya gas secara teratur.
(Siapa Sangka, Makan Es Krim ketika Sarapan Bagus untuk Kesehatan Mental dan Kewaspadaan)
Tak hanya itu saja. Apa yang kita makan juga berpengaruh besar pada perut kembung. Sebab ada komponen tertentu dari makanan yang kita asup tidak terserap di usus halus seperti seharusnya.
Makanan yang tidak terserap sempurna itu bisa disebabkan karena kekurangan enzim usus, Kemudian makanan yang tidak terserap sempurna itu berpindah ke usus besar dan mengubahnya menjadi gas.
(Empat Makanan yang Menyebabkan Perut Kembung)
Nah, kembung ini berhubungan erat dengan organ pencernaan. Bila kita menelan, makanan itu akan melewati kerongkongan lalu masuk ke lambung. Pada ujung bawah kerongkongan terdapat otot yang disebut LES (lower esophagus sphincter). Bisa juga disebut “pintu jebak”.
Ada kalanya “pintu jebak” ini lemah. Alhasil, isi lambung yang mengandung asam dapat keluar ke kerongkongan. Nah, hal inilah yang menyebabkan penderitanya akan merasakan pahit dan asam di mulutnya. Dalam ilmu kedokteran kondisi ini dikenal sebagai reflux gastroesophageal.
Sayangnya, dalam kehidupan sehari-hari banyak orang mengalami kondisi ini karena kesalahannya sendiri. Misalnya, mengonsumsi minuman beralkohol, kafein, atau merokok. Kebiasaan-kebiasaan inilah yang memperlemah “pintu jebak”.
Ada anjuran agar kita jangan langsung berbaring sehabis makan. Tujuannya untuk mencegah timbulnya kembung atau rasa sakit yang menusuk. Sebaiknya berbaring dilakukan sekitar tiga jam setelah makan, terutama yang sering kembung.
Jangan pula makan terlalu banyak dan cepat. Sebab bisa membuat lambung penuh akan makanan sehingga memperberat kerja lambung. Tak hanya itu, hal itu juga bisa menekan “pintu jebak”. Tekanan yang terus-menerus ini bisa membuat pintu itu meregang. Ujung-ujungnya asam lambung pun mengalir ke kerongkongan.
Sebenarnya ada banyak obat yang dijual bebas untuk mengatasi perut kembung. Namun, akan lebih baik bila diatasi tanpa obat. Bagaimana? Mudah kok. Caranya dengan mengubah pola kebiasaan yang salah tadi. Bagi yang berubuh gemuk sebaiknya mulai menurunkan berat badan. Sebab tubuh gemuk dapat meningkatkan tekanan pada daerah perut, yang merangsang timbulnya reflux dan kembung.