Find Us On Social Media :

Pembalasan Dendam sang Korban Kanibal

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 26 Februari 2017 | 20:00 WIB

Balas dendam sang korban kanibalisme

Para saksi kemudian mengatakan, ada seorang pasien lain yang “berbalut perban” yang memegang Hoon untuk menenangkan dirinya. Kemudian pasien itu menghilang.

Rutt yang ketakutan lalu pergi ke polisi. Mereka menyepelekan kisah “sosok berbalut perban” yang dikisahkannya. Namun, melihat kondisi mental si kapten, mereka menawarinya tidur semalam di sel penjara.

Rutt dengan senang hati menerima tawaran itu. Ia masuk ke dalam sel dan memeriksa kuncinya dua kali untuk memastikan dirinya aman berada di dalam penjara. Bagian dalam penjara itu diperuntukkan bagi penderita gangguan jiwa di London dan teriakan sepanjang malam lazim terdengar di sana.

Namun pada pukul 03.00 pagi, polisi mendengar kapten itu berteriak keras sehingga para penjaganya berlari menghampirinya. Mereka membuka kunci pintu dan masuk ke dalam menemukan Rutt berbaring dengan kedua tungkai terlipat ke atas dan matanya tampak membeku.

Polisi sangat terkejut menemukan sobekan perban dari katun yang berlumuran darah tergenggam erat di jari tangannya.