Find Us On Social Media :

Demi Lovato Overdosis Heroin, Ternyata Begini Cara Heroin Membunuh Penggunanya

By intisari-online, Rabu, 25 Juli 2018 | 13:19 WIB

Intisari-online.com - Penyanyi Demi Lovato dilarikan ke sebuah rumah sakit Los Angeles, Selasa (24/7/2018) tengah hari waktu setempat.

Berdasarkan informasi sementara yang diperoleh TMZ dari pihak berwajib, Lovato dikabarkan mengalami overdosis heroin.

Kejadian tersebut terjadi di kediaman Lovato di kawasan Hollywood Hills.

Paramedis menemukan Demi tak sadarkan diri ketika mereka tiba di rumahnya.

BACA JUGA: Demi Lovato Diduga Overdosis Heroin: Selain Narkoba, Ternyata Kopi dan Air Putih Juga Bisa Sebabkan Kita Overdosis

Banyak selebriti yang harus meregang nyawa karena heroin.

Contohnya aktor Hollywood Phillip Seymour Hoffman yang ditengarai meninggal karena kecanduan heroin.

Heroin sendiri sangat berbahaya bagi kesehatan.

Selain pengguna tidak tahu seberapa murni kadar heroin yang mereka miliki, ada juga senyawa lain yang ikut bermain dan masuk dalam tubuh kita.

BACA JUGA: Heroin Kanibal Ini Menggerogoti Daging

Namun tetap saja tidak ada yang kapok dan masih mengonsumsi barang haram ini.

Sangat mudah untuk menderita overdosis heroin menurut Dr. Scott Krakower, psikiater di Zucker Hillside Hospital di Glen Oaks, N.Y.

Mengonsumsi terlalu banyak heroin menyebabkan otak memerintahkan tubuh agar berhenti bernapas sehingga menyebabkan kematian.

Masuknya heroin ke dalam tubuh juga berpengaruh untuk membuat overdosis.

BACA JUGA: Bukannya Berbahaya, Durian Justru Bermanfaat untuk Ibu Hamil, Simak Faktanya!

Heroin umumnya masuk lewat injeksi. Ini berbahaya sebab langsung masuk ke pembuluh darah.

Cara masuk lainnya adalah dengan snorting alias menghirup dari hidung,

Dalam banyak kasus overdosis heroin, senyawa lain seperti alkohol dan kokain umumnya ditemukan di darah korban.

Selain itu pecandu heroin juga umumnya mencandu obat lain sehingga terjadi komplikasi seperti obat penghilang rasa sakit atau anti depresan yang seharusnya dikonsumsi dengan aturan ketat dan resep dokter.

"Kecanduan adalah siklus, ada naik dan ada turun, maka penting untuk diberi perawatan menyeluruh," menurut Krakow. (M. Takdir)

BACA JUGA: Coba Saingi Indonesia, Malaysia Bikin Senapan Sendiri Tapi malah Jadi Olok-olokan Dunia