Find Us On Social Media :

Beberapa Psikiater Berbeda Pendapat Soal Kesehatan Mental Donald Trump, Anda Setuju yang Mana?

By Ilham Pradipta M., Rabu, 22 Februari 2017 | 13:30 WIB

Psikolog Klaim Donald Trump Tampilkan Ciri-ciri dari Penyakit Mental.

Intisari-Online.com – Sejumlah unjuk rasa baik di AS maupun negara lain tak henti-hentinya terus bergulir demi menentang kebijakan Donald Trump, terutama soal keimigrasian dengan menerapkan larangan pemberian visa bagi imigran dari tujuh negara Muslim (Muslim ban). Tak hanya menyoal kebijakan saja, sikap dan perilaku Trump juga kerap mengundang banyak perhatian.

Hillary Clinton mengatakan bahwa Donald tak layak secara temperamen untuk menjadi presiden. Nah, benarkah POTUS (President of the United States) itu memiliki masalah mental?

(Misteri Batu Nisan Donald Trump di Central Park Akhirnya Terpecahkan)

Banyak orang berspekulasi kalau Trump memiliki gangguan kepribadian narsistik. Tak tanggung-tanggung, John D. Gartner, psikoterapis yang mengajar di Universitas John Hopkins, Baltimore, Maryland, sekaligus penulis In Search of Bill Clinton: A Psychological Biography  ini mengatakan kepada US News bahwa Donald Trump memiliki penyakit narsisme ganas. Wow!

Namun sebaliknya, menurut seorang psikiater lain, Dr. Allen Frances, professor emeritus of psychiatry di Duke University Medical College, Trump tak memiliki masalah tersebut. Hal ini diperkuat dengan keterangan di buku yang ia tulis soal narsistik. Menurutnya, banyak para amatir keliru saat mendiagnosis gangguan kepribadian pada diri Donald. “Saya menulis kriteria yang menentukan gangguan ini (narsistik), dan Mr. Trump tidak memenuhinya,” ujar Frances dalam sebuah surat pada New York Times.

“Dia mungkin seorang narcissist kelas dunia, tapi  bukan berarti mentalnya sakit, karena ia tidak menderita gangguan yang dibutuhkan untuk mendiagnosa gangguan mental,” jelas Frances.

Sayangnya, banyak ahli kesehatan mental termasuk psikater, mengatakan POTUS begitu berbahaya, dan mereka harus berbicara. Alhasil, pada 13 Februari 2017, New York Times menerbitkan sebuah surat yang ditandatangi oleh 33 psikater, psikolog, dan pekerja sosial yang isinya cukup mengejutkan. “Kami percaya bahwa ketidakstabilan emosional yang ditunjukkan oleh Mr. Trump saat berpidato dan berperilaku membuatnya tidak mampu mengemban tugas sebagai Presiden,”

Sekali lagi, Frances tidak setuju. Bahkan, ia menyebutnya sebagai suatu penghinaan.