Find Us On Social Media :

Obat Kanker Trastuzumab Tak Lagi Ditanggung Penuh BPJS, Pasien Ini Gugat Jokowi dan BPJS, Harganya Memang Sangat Mahal

By Ade Sulaeman, Sabtu, 21 Juli 2018 | 10:15 WIB

Masih Ditanggung, Namun...

Benarkah trastuzumab sudah tak ditanggung oleh BPJS?

Direktur Jaminan Pelayanan BPJS Kesehatan Maya Amiarny Rusady menyatakan bahwa obat tersebut masih dijamin dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

"Kami berikan Trastuzumab untuk kanker pada stadium awal. Masih kami jamin Trastuzumab," ujar Maya kepada tempo.co25 Juni 2018.

Sementara jika kanker payudara sudah berada pada stadium mestastasis, yaitu sel kanker menyebar ke sejumlah organ tubuh lainnya, maka trastuzumab tidak berada dalam tanggungan BPJS Kesehatan karena dikategorikan "tidak dalam indikasi medis".

"Ini bukan BPJS yang atur, tim ahli yang bilang. Artinya kalau tidak indikasi medis, dampak efek yang diharapkan tidak maksimal," kata Maya.

Alasan lainnya adalah sudah adanya obat lain yang dianggap sudah dapat menggantikan trastuzumab.

--

Berikut ini isi lengkap surat Edy Haryadi yang berjudul "Obat Kanker Trastuzumab Dihapus BPJS, Penderita Kanker dan Keluarga Gugat Direksi BPJS Kesehatan dan Presiden Jokowi":

"Ini cerita tentang istri saya. Ia bernama Juniarti, 46 tahun. Ia merupakan mantan wartawati majalah Femina dengan nama Yuniarti Tanjung dan sekarang bekerja sebagai pengacara.

Cerita ini dimulai ketika pada bulan Desember 2017 keluarga istri saya melihat ada pembengkakan di leher atau di kelenjar getah bening sebelah kanan istri saya. Karena oleh kantor saya diberikan kartu Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk asuransi kesehatan, pada bulan Januari 2018, istri saya kemudian memeriksakan diri ke Puskemas Duren Sawit, Jakarta Timur, puskesmas terdekat dengan domisili kami sesuai prosedur BPJS. Lalu oleh Puskesmas Duren Sawit, istri saya dirujuk ke bagian spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih, Jakarta Timur.

Setelah menjalani pemeriksaan, dokter di RSUD Budhi Asih curiga benjolan itu kanker. Karena tidak ada dokter spesialis kanker atau onkologi di sana, maka sejak awal Februari 2018, istri saya dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur. Di sana istri saya ditangani oleh Dr. Budi Harapan Siregar, Sp.B (K) Onk.