Find Us On Social Media :

Gara-gara Berita Hoaks di WhatsApp Pria Malang Ini Dihajar Orang Satu Kampung Sampai Tewas

By Masrurroh Ummu Kulsum, Jumat, 20 Juli 2018 | 07:30 WIB

Salman dan temannya, Ali, berhasil selamat karena polisi menyembunyikan mereka di bagasi mobil untuk melindungi mereka.

Sayang, mereka tidak bisa menyelamatkan Azam.

Salman mengatakan kerumunan orang yang berjumlah ratusan tidak membubarkan diri selama lebih dari satu jam, sampai lima kendaraan polisi tiba.

Massa telah melukai delapan petugas yang mencoba menghentikan mereka.

Polisi kini telah menangkap 22 orang, termasuk administrator grup WhatsApp.

Polisi juga mengatakan telah menghapus 20 grup Whatsapp sebagai tindakan pencegahan.

Setidaknya, 17 orang telah tewas di India diduga akibar rumor penculikan anak sejak April 2018 lalu.

Ya, rumor penculikan anak yang tidak benar menyebar melalui pesan di WhatsApp.

Investigasi terhadap insiden ini telah menunjukkan, orang sering meneruskan pesan palsu atau video ke grup besar di WhatsApp, beberapa grup bahkan berisikan lebih dari 100 peserta.

Massa yang mudah terhasut oleh berita palsu dengan cepat menyerang orang asing yang mereka curigai. Sementara polisi hanya memiliki sedikit waktu untuk merespon secepatnya.

Pemerintah setempat sebelumnya juga telah melakukan program penyadaran di desa-desa akan pesan hoax di WhatsApp tersebut setelah beberapa insiden serupa terjadi.

Bahkan setelah upaya yang dilakukan itu, pemerintah menyayangkan amuk massa akibat pesan hoaks di WhastApp masih terjadi.

Tentu kejadian di India ini juga membuat kita harus lebih teliti dan tidak sembarangan menyebarkan informasi yang kita dapat di media sosial.

Karena bisa saja, berawal dari jari-jari kita, ada nyawa orang-orang yang tidak berdosa jadi taruhannya.

BACA JUGA:Israel Jadi Negara Apartheid, Hanya Orang Yahudi yang Punya Hak di Sana dan Yerusalem Jadi Ibukotanya