Find Us On Social Media :

Jengkol Disebut Lebih Efektif Lawan Kanker daripada Kemoterapi, Benarkah?

By Aulia Dian Permata, Rabu, 18 Juli 2018 | 19:30 WIB

Hasilnya, ekstraksi jengkol mengandung begitu banyak antioksidan dan saat diuji cobakan pada sel-sel tikus, menunjukkan hasil yang sangat positif.

Baca Juga: Kisah Tragis Pemenang Lotere Rp223 Milliar, Habiskan Uangnya Dengan Cara Gila Hingga Bangkrut dan Jadi Tukang Sampah

Ekstrak jengkol bisa memperlambat pertembuhan sel kanker dan penyakit lain yang menyebabkan peradangan dalam tubuh.

Penelitian lain dari Institute of Helath Sciences juga membenarkan bahwa senyawa ini 10.000 kali lebih baik dari produk adriamycin, obat kemoterapi.

Jengkol terbukti secara sains memiliki dua manfaat untuk manusia dalam menghadapi sel kanker.

Ini bisa menjadi alternatif pengobatan untuk kanker dan hingga saat ini masih terus dikembangkan oleh para peneliti.

Tak hanya melawan kanker, jengkol juga sangat baik dikonsumsi bagi Anda yang memiliki penyakit lain.

Misalnya peradangan pada lambung, penyakit infeksi cacing di saluran pencernaan, diabetes hingga mencegah anemia.

Nah, jadi lebih doyan makan jengkol kan setelah membaca artikel ini?

Eits, tapi konsumsi jengkol juga tak bisa sembarangan ya..

Harus diikuti dengan konsumsi air putih yang banyak karena jengkol juga mengandung asam jengkol yang akan mempengaruhi kinerja ginjal jika terlalu banyak.

Baca Juga: 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!