Jengkol Disebut Lebih Efektif Lawan Kanker daripada Kemoterapi, Benarkah?

Yoyok Prima Maulana

Penulis

Banyak yang menyebut bahwa jengkol bermanfaat melawan sel kanker hingga 10.000 lebih besar dari kemoterapi. Ini fakta sebenarnya!

Intisari-Online.com - Jengkol bukanlah jenis makanan baru bagi orang Indonesia.

Berbagai daerah di seluruh negara ini bahkan dikenal sangat menggemari jengkol, misalnya di Padang, Jakarta, dan Kalimantan Selatan.

Namun baru-baru ini cukup banyak pesan siaran di Whatsapp yang menyebut bahwa makanan berbau khas ini bisa membunuh sel kanker.

Tak tanggung-tanggung, bahkan disebut juga bahwa jengkol 10.000 lebih efektif dibanding kemoterapi.

Baca Juga:10 Youtuber Terkaya di Dunia, Ada yang Penghasilannya Capai Rp216 Miliar per Tahun!

Benarkah jengkol bisa melawan sel kanker?

Menurut lembaga kesehatan Swedia, Institute of Health Sciences, jengkol ternyata memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik.

Tak hanya mengandung protein, kalsium, fosfor dan zat besi, jengkol juga mengandung banyak vitamin.

Vitamin A, vitamun B1, dan vitamin C (paling banyak kandungannya) bisa kita temukan dalam jengkol.

Baca Juga:Sudah Habiskan Rp515 M Untuk Senangkan Pacar, Kini Pria ini Harus Hadapi Tuntutan Hukum dan Ditinggal Pacarnya

Senyawa yang terdapat dalam jengkol inilah yang bisa memberi manfaat pada tubuh termasuk membunuh sel kanker.

Fakta ini juga diperkuat dengan hasil penelitian dari Universitas Sains Malaysia.

Penelitian ini dibuat untuk menunjukkan pengaruh ekstraksi jengkol dalam menghambat pertumbuhan penyakit seperti kanker, peradangan kronis di sistem imun dan diabetes.

Hasilnya, ekstraksi jengkol mengandung begitu banyak antioksidan dan saat diuji cobakan pada sel-sel tikus, menunjukkan hasil yang sangat positif.

Baca Juga:Kisah Tragis Pemenang Lotere Rp223 Milliar, Habiskan Uangnya Dengan Cara Gila Hingga Bangkrut dan Jadi Tukang Sampah

Ekstrak jengkol bisa memperlambat pertembuhan sel kanker dan penyakit lain yang menyebabkan peradangan dalam tubuh.

Penelitian lain dari Institute of Helath Sciences juga membenarkan bahwa senyawa ini 10.000 kali lebih baik dari produk adriamycin, obat kemoterapi.

Jengkol terbukti secara sains memiliki dua manfaat untuk manusia dalam menghadapi sel kanker.

Ini bisa menjadi alternatif pengobatan untuk kanker dan hingga saat ini masih terus dikembangkan oleh para peneliti.

Tak hanya melawan kanker, jengkol juga sangat baik dikonsumsi bagi Anda yang memiliki penyakit lain.

Misalnya peradangan pada lambung, penyakit infeksi cacing di saluran pencernaan, diabetes hingga mencegah anemia.

Nah, jadi lebih doyan makan jengkol kan setelah membaca artikel ini?

Eits, tapi konsumsi jengkol juga tak bisa sembarangan ya..

Harus diikuti dengan konsumsi air putih yang banyak karena jengkol juga mengandung asam jengkol yang akan mempengaruhi kinerja ginjal jika terlalu banyak.

Baca Juga:10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Artikel Terkait