Benarkah Minyak Goreng Bikin Kita Sulit Konsenterasi?

Ade Sulaeman

Penulis

Supaya Minyak Goreng Tidak Tengik

Intisari-Online.com – Makin meningkatkannya serangan jantung epidemi pada pertengahan abad 20, membuat banyak warga Amerika Serikat mengubah pola makan dalam kesehariannya. Mereka membuang jauh mentega dan lemak jenuh yang disinyalir menjadi biang keladi penyakit tersebut. Sebagai gantinya, banyak orang lebih memilih menggukan minyak nabati. Masalahnya, apa hal itu tepat?

Menurut Dr. Catherine Shanahan, sekaligus penulis buku Deep Nutrition: Why Your Genes Need Traditional Food, hal tersebut merupakan kesalahan fatal. Shanahan sendiri merupakan dokter keluarga di Denver, AS, yang ahli dalam biokimia dan genetika. Sebelumnya para ahli melakukan re-evaluasi studi jantung pada 1970-an dalam British Medical Journal, yang mempertanyakan temuan bahwa minyak nabati bukan lemak jenuh dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan kematian.

(Jenis Minyak Goreng dan Manfaatnya)

Namun, setelah di evaluasi hasil yang didapat justru kebalikannya. Ternyata terlalu banyak mengonsumsi minyak nabati benar-benar dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Para peneliti percaya bahwa hal ini mungkin saja disebabkan perubahan kandungan minyak nabati setelah diproses atau dipanaskan saat memasak makanan.

“Cara pengolahan minyak membuat antioksidan yang terkandung di dalamnya terbuang,” jelas shanahan. Hasilnya, keseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas menghilang, dan radikal bebas menjadi lebih domian. Hal inilah yag menyebabkan meningkatkan risiko terserang penyakit.

Shanahan juga mengklaim kalau minyak nabati dapat mendatangkan malapetaka pada semua area tubuh, tapi yang sangat memprihatinkan adalah otak. Menurutnya secara teratur mengonsumsi minyak nabati dapat menyebabkan kelesuan dan kesulitan berkonsentrasi dalam jangka pendek. Ia berpendapat hal itu bisa saja memicu alzheimer atau demensia. “Stres oksidatif menggangu fungsi otak sehingga sel-sel tidak dapat melakukan pekerjaan rumah tangga normal mereka,” jelasnya. Menurut Shanahan gejala awal yang disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi minyak nabati bisa ditandai dengan migrain dan kelelahan.

Artikel Terkait