Find Us On Social Media :

Tiga Nasihat yang Jauh Lebih Berharga dari Uang

By K. Tatik Wardayati, Kamis, 2 Februari 2017 | 20:06 WIB

Tiga roti tiga nasihat

Intisari-Online.com – Alkisah, sepasang suami-istri baru saja menikah. Mereka tinggal di sebuah peternakan kecil. Suatu hari, sang suami membuat sebuah usul pada istrinya.

“Istriku, aku akan meninggalkan rumah. Aku akan melakukan perjalanan jauh, mendapatkan pekerjaan, dan bekerja keras untuk kembali dan memberikan kehidupan yang layak kau dapatkan. Aku tidak akan berhubungan dengan kau saat aku pergi. Aku tidak tahu berapa lama aku akan tinggal jauh. Aku hanya minta satu hal, tolong tunggu aku, dan sementara aku pergi, kau harus setia kepadaku, karena aku akan setia kepadamu,” kata sang suami

Pemuda itu pun pergi. Ia berjalan beberapa hari hingga ia menemukan seorang petani yang baik, jujur, dan bijaksana, yang membutuhkan seseorang untuk membantunya. Pemuda itu menawarkan jasanya. Ia pun diterima.

Kemudian, pemuda itu membahas suatu hal dengan majikannya. “Biarkan saya bekerja selama yang saya inginkan dan ketika saya berpikir saya harus pulang, tolong bebaskan saya dari tugas saya. Saya tidak ingin menerima gaji saya sekarang. Saya meminta Anda untuk menyimpannya bagi saya, sampai saya pergi. Ketika hari saya memutuskan untuk pergi, tolong berikan uang saya, dan saya akan pergi dengan cara saya,” kata pemuda itu.

Mereka sepakat. Pemuda itu pun bekerja selama dua puluh tahun tanpa liburan dan tanpa istirahat.

Setelah dua puluh tahun, pada suatu hari ia mendatangi majikannya dan berkata, “Tuan, bisakah saya mengambil gaji saya? Saya telah memutuskan untuk kembali ke rumah.”

Majikan tuanya itu berkata, “Baiklah. Sebelumnya kita telah membuat kesepatakan dan saya akan menaatinya. Namun, sebelum Anda pergi, saya ingin menawarkan sesuatu yang baru. Saya akan memberikan semua uang Anda dan membolehkan Anda pergi. Atau Anda pilih saya akan memberikan tiga nasihat dan membiarkan Anda pergi. Jika saya memberikan uang, maka saya tidak akan memberikan tiga nasihat. Dan jika saya memberika tiga nasihat, maka saya tidak akan memberikan uang. Sekarang, pergilah ke tempat tidur Anda dan pikirkan jawaban Anda.”

Pria itu berpikir selama dua hari. Kemudian ia pergi ke majikan tuanya dan berkata, “Saya menginginkan tiga nasihat itu.”

Orang tua itu menekankan lagi, “Jika saya memberikan tiga nasihat, maka saya tidak akan memberikan uang.”

Pria itu menjawab, “Saya telah tinggal dengan Anda dan belajar sesuatu dari Anda. Itu cukup. Saya akan mampu membuat kehidupan yang lebih baik dengan semua pengalaman saya. Saya hanya ingin tiga nasihat itu saja.”

Majikan tua yang bijak kemudian mengatakan kepadanya, “Pertama, jangan pernah mengambil jalan pintas dalam hidup Anda, lebih pendek dan jalur yang tidak diketahui dapat menambah risiko hidup Anda. Kedua, jangan terlalu ingin tahu, apalagi rasa ingin tahu terhadap kejahatan, karena dapat mematikan. Ketiga, jangan pernah membuat keputusan di saat-saat marah atau sakit, karena ketika Anda menyadari, bisa terlambat.”

Setelah memberikan tiga buah  nasihat ini, majikan tua itu berkata kepada pria itu dengan penuh cinta, “Anakku, saya memberikan tiga potong roti, yang dua potong ini, makanlah selama perjalanan. Dan yang bungkusan terakhir, makanlah bersama dengan istrimu ketika sampai di rumah. Pergi dan jagalah baik-baik.”

Pria itu pun pergi dengan berjalan kaki. Ia ingin segera sampai ke rumahnya untuk bertemu dengan istri tercintanya yang telah ia tinggalkan selama dua puluh tahun.

Hari pertama perjalanan, ia bertemu dengan seorang pria yang menyapanya dan bertanya, “Hendak ke mana Anda pergi?”

Pria itu menjawab, “Tempat yang jauh, yaitu sekitar 20 hari lagi jika saya terus berjalan.”

Priai yang ditemuinya itu berkata, “Hei, jalan itu terlalu panjang! Aku tahu jalan pintas yang sangat aman dan Anda akan tiba dalam lima hari saja.”

Pria itu mulai mengikuti jalan yang disarankan sampai ia teringat nasihat pertama dari majikannya. Kemudian, ia kembali ke tempat semua dan mengikuti jalan yang seharusnya. Di kemudian hari ia mengetahui bahwa ternyata jalan yang lebih pendek itu sering terjadi pembegalan.