Find Us On Social Media :

2017, Tantangan Meredam Kekerasan Seksual dan Korupsi

By Ilham Pradipta M., Senin, 30 Januari 2017 | 18:05 WIB

Di India, Jumlah Pelecehan Seksual di Tempat Kerja Terus Meningkat

Perlunya pendidikan seksual  

Kekerasan seksual juga telah menjadi tindak kriminal yang paling menonjol. Sampai-sampai sejumlah kalangan menilai bahwa Indonesia sedang berada dalam kondisi darurat kekerasan seksual. Maman pun berpikir demikian. Makanya tak heran kalau banyak orang meminta sanksi yang berat bagi para pelakunya. Sanksi yang memiliki unsur penjeraan di dalamnya.

Di balik polemik dalam mengkaji bentuk saksi yang efektif, ada satu hal yang tak boleh terlupakan. Yaitu, penanganan korban pascatrauma. “Itu yang kadang terabaikan, padahal korban kekerasan seksual, korban perkosaan itu traumanya seumur hidup, susah dihilangkan,” kata pria lulusan Kriminologi Universitas Indonesia ini.

Pembuat jera pelaku kekerasan seksual memang penting. Namun, pemulihan korban tak hanya bisa sekadar ditebus oleh lamanya hukuman terhadap pelaku. Sebab guncangan jiwa yang timbulkan akibat kekerasan seksual itu sangat luar biasa. Nah, bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat, hal ini dapat menggerogoti kesehatan mental korban.

Kata Maman, ada sebuah cara yang mungkin ampuh untuk meminimalkan peristiwa ini. Yakni, memberikan pendidikan seks yang komprehensif pada anak. Nah, sayangnya cara ini sering kali dianggal tabu bagi para orangtua atau guru. Padahal, pendidikan seks semestinya sudah diajarkan sejak dini.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Boyke Dian Nugraha mengatakan, memberi pendidikan seks sejak dini bisa melindungi anak dari pelecehan seksual. "Anak-anak kita tidak mendapat pendidikan seksual sejak dini. Sementara orang yang mengincar anak ada di sekelilingnya. Ketika terjadi pelecehan seksual, anak yang tidak tahu menganggap hal itu bukan masalah," terang Boyke seperti dilansir dalam Kompas.com(2016).

Jikalau mindset publik terhadap perempuan masih keliru, dan pendidikan seks tidak berjalan dengan benar, Maman khawatir kalau kekerasan seksual di tahun 2017, tak ubahnya dengan tahun sebelumnya.