Penulis
Intisari-Online.com - Jika membaca artikel ini di ruangan kerja, bisa jadi teman sekerja mengintip apa yang kita baca. Begitulah kehidupan di kantor dengan ruangan terbuka.
Di kantor dengan ruangan terbuka, banyak dari kita tidak punya pilihan menghadapi keberisikan dan omongan rekan sekerja. Bagi beberapa orang, kehidupan pribadi atau informasi rahasia perusahaan tidak ingin tersebar.
(Open office menurunkan kinerja karyawan.)
BBC pernah menulis artikel soal ruang terbuka yang memiliki pengaruh buruk kepada karyawannya dan memperoleh tanggapan yang luas dari pembacanya. Inilah beberapa tanggapan terbaik yang dikumpulkan oleh BBC.
Riry O’Brien menulis, “Bos saya duduk tepat di depan saya dan ketika ia telepon, saya beberapa kali mendengar hal-hal yang seharusnya tidak saya dengar.”
Lain lagi dengan John, responden lain. “Bos saya duduknya berseberangan dengan saya. Sering ia berteriak-teriak dengan istrinya yang berada di Jerman seolah saya tidak mengerti percakapan mereka. Di lain waktu ia berbisik-bisik di telepon dalam bahasa Inggris dengan selingkuhannya.”
(Madu dan racun romansa di kantor.)
Terkadang ada informasi soal remunerasi rekan kerja “nyelonong” masuk ke kuping kita. “Saya bekerja di kantor dengan ruangan terbuka dengan salah satu rekan sekerja adalah perwakilan SDM. Sering mendengar informasi sampai muak soal keluhan-keluhan pekerja dan informasi gaji serta kompensasi buat karyawan baru,” tulis Carter A. Thompson.
Kehilangan identitas
Bos Amit Tulsian mengubah kantor konvensional menjadi kantor ruangan terbuka. Saat kantor lama, Tulsian dan lima rekan kerjanya bekerja di ruangan tertutup. Pada kantor baru, ada 50 karyawan dengan masing-masing memiliki area kerja seluas satu meter per segi, tanpa dinding pemisah. Ia pun menuliskan, “Selalu ada gangguan seperti telepon berdering, diskusi, pendapat, dan bisik-bisik. Banyak dari kita tak suka hal itu. Seperti bekerja di sebuah call centre.”
Mac Senour yang bekerja di sebuah kantor di San Francisco, AS, menulis. "Kantor kami memiliki gang-gang, para pekerja di kumpulkan berkelompok. Beberapa mengobrol, tapi kami mengerjakan hal yang sama. Lalu kami dipindah ke kantor ruang terbuka dan diberi tahu kami tidak boleh melakukan personalisasi ruang kerja kami."
(Pribadi introvert tidak cocok bekerja di kantor modern?)
“Perusahaan kami menempelkan di dinding sebuah foto suasana kantor lokal yang melakukan perubahan sistem ruangan dari kantor konvensional ke kantor terbuka. Setiap orang di foto itu memakai headpone dan memelototi layar monitor mereka. Ketika beberapa dari kami menunjuk gambar itu, mereka berkata: Bekerja seperti itu? Ada tempat lain untuk bekerja.”
Lalu, ada kuman
Gangguan dan kehilangan kebebasan menurut beberapa orang sudah cukup menjengkelkan, lalu ada kuman yang gentayangan di antara para pekerja. Ketika seseorang menderita flu, maka “Saya sesak dan mulai pilek dalam semenit berjalan di sini.”
Terkadang, fungsi tubuh yang lain terganggu. “Saya bekerja bersama dengan seseorang yang sangat berjiwa sosial dan suka berteman, tetapi setiap hari begitu duduk di kursi kerjanya, ia mulai membuka bajunya dan mengoleskan deodoran di ketiaknya sebelum mengerjakan yang lain. Benar-benar mengganggu,” kata Peter Fonseca.
Temukan keseimbangan
Ruang terbuka populer untuk kolaborasi, “Namun keheningan dan privasi masih tetap diperlukan,” tulis Caleb Anthony Parker, yang pernah bekerja di kantor ruang terbuka dan kantor ruang tertutup.
Solusinya? Luangkan beberapa hari untuk bekerja di ruang terbuka untuk kerja sama tim dan rapat, lalu bekerja di rumah untuk keheningan dan produktivitas.
Sebuah ruang terbuka tak memerlukan ruang yang bersar dan setiap orang berkumpul di sana untuk menghemat biaya.
Itu adalah solusi yang sama-sama enak, katanya, menghemat uang perusahaan dan karyawan, “Serta membuat karyawan lebih bahagia dan lebih produktif. Juga kemungkinan tidak mengalami stres di perjalanan dari rumah ke kantor atau sebaliknya.”
Persoalan desain
Pada akhirnya, apakah kantor terbuka sukses mungkin tergantung pada desainnya. “Apa yang diperlukan adalah ruang terbuka yang dirancang dengan baik,” tulis Mat Solms. “Sebuah kantor ruang terbuka tidak perlu ruangan luas. Dan semua orang kumpul di sana untuk mengurangi biaya.”
Solm menyarankan bahwa kantor rancangan kantor ruang terbuka yang baik harus memadukan ruang bersama, ruang privat, ruang diskusi, dan ruang hening, dan harus memiliki pencahayaan, suhu, kelembaban, dan aliran udara yang benar.
Joan Zerkovich setuju. “Hanya menempatkan sekelompok meja di ruang terbuka bukanlah desain kantor ruang terbuka. Ada banyak rancangan kantor ruang terbuka yang benar-benar buruk karena dirancang oleh manager yang kurang informasi dan tidak punya latar belakang desain. Terlebih menggabungkan dengan budaya yang rumit. Ruang terbuka tidak bisa dievaluasi tanpa mengevaluasi desain dan budaya juga.”
Bagaimana dengan kantor Anda?