Tidak Betah di Kantor? Mungkin Anda Masih Lakukan 9 Kebiasaan Buruk Ini (2)

Tika Anggreni Purba

Editor

Tidak Betah di Kantor? Mungkin Anda Masih Lakukan 9 Kebiasaan Buruk Ini (2)
Tidak Betah di Kantor? Mungkin Anda Masih Lakukan 9 Kebiasaan Buruk Ini (2)

Intisari-Online.com—Hampir semua orang setuju bahwa alasan tidak betah dengan pekerjaan adalah karena atasan yang menyebalkan. Namun pernahkah berpikir sebaliknya? Bisa jadi sebenarnya masalah bukan pada bos, namun pada diri sendiri.

Bisa jadi sebenarnya kebiasaan buruk yang sering tidak disadari jadi penyebab kita tidak betah dengan pekerjaan kita. Yuk, simak sembilan kebiasaan buruk itu:

6. Menganggap ketidaknyamanan kerja akan mengganggu kesehatan dan kebahagiaan

Ada masanya kita akan dihadapkan dengan pekerjaan yang berat dan sulit. Bisa jadi pula kita merasa tidak mampu untuk mengikuti ritme kerja. Bagaimana Anda menghadapinya? Ada orang yang langsung merasa tidak nyaman dengan hal itu. Namun ada pula yang merespon dengan santai dan terbuka.

Ya, kita mesti sadar bahwa setiap pekerjaan pasti akan ada masa jatuh bangunnya. Kita tidak bisa merasa senang setiap hari dalam pekerjaan.

7. Jarang tersenyum dan tidak pernah tertawa

Semua orang akan menyadari bahwa kita senang dengan pekerjaan jika kita bekerja dengan ceria. Tanpa ada hasrat untuk merasa senang dan bahagia di kantor, bisakah orang betah bergaul dengan kita?

8. Selalu komplain

Keputusan bos tidak selalu sesuai dengan isi hati kita, akhirnya kita memilih untuk komplain. Saat komplain kita diterima dan keputusan itu diubah, kita juga tetap komplain. Jangan-jangan ada yang salah dalam diri kita? Selalu mengeluh dan komplain akan segala hal adalah tanda bahwa kita tidak betah dalam pekerjaan.

9. Tidak bisa rendah hati, tapi memandang rendah orang

Orang yang bisa menasihati dan memimpin berbeda dengan orang yang ingin berkuasa. Jika kita tidak bisa rendah hati, setidaknya jangan menganggap rendah orang lain. Kata-kata kasar dan pandangan yang sarkas akan sering kita lakukan jika kita merasa lebih tinggi dari orang lain. Dan itu, membuat orang gerah bekerja dengan Anda.

(psychologytoday.com)